Laporan Dwi Fatimah
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak akhir akhir ini cukup menyita perhatian masyarakat, terlebih bagi orang tua yang memiliki anak di bawah umur. Tak sedikit pula pelaku dari pelecehan ini adalah orang terdekat.
Anak-anak akan sulit melawan perlakuan menyimpang tersebut karena tidak dibekali pemahaman pendidikan seksual sejak dini. Sayangnya masih banyak orang tua dan masyarakat menganggap memberikan pendidikan seksual sejak dini pada anak adalah hal tabu.
Padahal, mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak dini bisa menjadi imun yang akan membantu anak untuk membentengi diri dari risiko kekerasan maupun pelecehan seksual di kemudian hari.
Pendidikan seksual merupakan informasi penting yang perlu diketahui oleh anak. Melalui diskusi seputar hal-hal yang bersifat seksual, anak pun bisa lebih memahami pentingnya seksualitas sebagai bagian dari kesehatan tubuh, bukan sekadar hubungan antara pria dan wanita.
Misalnya saat anak sedang mandi, orangtua dapat memberikan informasi bagaimana cara membersihkan bagian alat vital anak dengan tepat. Atau, saat sedang duduk bersama anak perempuan, berikan informasi mengenai cara berpakaian yang sopan.
Dengan demikian, secara tidak langsung orangtua mengajarkan anak untuk lebih menghargai tubuhnya sendiri. Untuk menjadi mentor sekaligus guru untuk anak, sebagai orang tua perlu mempersiapkan diri dan membekali diri dengan ilmu seputar seksualitas.
Seiring berkembangnya teknologi dan kemudahan akses informasi saat ini, penting bagi anak untuk mendapatkan pendidikan seksual yang akurat dan tepat sejak dini.
Berikut ini adalah beragam manfaat memberikan pendidikan seks untuk anak sejak dini:
1. Menangkal efek buruk media dan lingkungan
Pembahasan seputar seksual dapat melindungi anak dari dampak negatif berbagai konten tertentu di tayangan televisi atau internet.
Selain itu, pemahaman tentang dunia pergaulan juga harus orangtua berikan agar anak tidak terjerumus dalam hubungan seks bebas atau tindakan kriminal, seperti melakukan pemerkosaan atau kekerasan seksual.
2. Membangun kepercayaan antara orang tua dan anak
Membahas seks secara terbuka dengan anak justru memberi orang tua kesempatan untuk memberikan informasi yang sesuai dan akurat seputar seks. Dengan demikian, anak tidak akan mencari sumber sendiri yang belum tentu tepat atau justru tidak layak, misalnya video pronro
3. Membuat anak mengerti tentang konsekuensi dan menghargai diri
Diskusi tentang seks membuat anak menyadari bahwa ia harus melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri. Seluruh perlakuan terhadap tubuhnya harus mendapatkan persetujuan dari dirinya sendiri dan tidak boleh dipaksakan.
Pendidikan seksual juga membuat anak belajar memilih, bersikap, dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Dengan demikian, mereka dapat mengetahui konsekuensi saat mulai aktif secara seksual, seperti kehamilan dan penyakit menular seksual.