RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri mengatakan, untuk pembangunan Pasar Cik Puan tidak lagi bekerja sama dengan pihak ketiga.
Ia menginginkan, pembangunan Pasar cik Puan menggunakan pola yang baru. Selain tidak lagi bekerja sama dengan pihak ketiga, tidak juga menggunakan sistem Build Operate Transfer (BOT).
"Tidak lagi bekerjasama sama dengan pihak ketiga dan tidak menggunakan sistem BOT," katanya.
Azwendi menjelaskan, Pasar Cik Puan akan dijadikan sampel percobaan untuk mengetahui sistem mana yang akan menguntungkan bagi Kota Pekanbaru. Apakah sistem BOT atau justru sistem baru lainnya.
Politisi Demokrat ini menilai, jika hanya mengandalkan kerjasama dengan sistem BOT, maka hal tersebut dapat membuat rugi Kota Pekanbaru. Apalagi, kini Pasar Cik Puan telah menjadi aset Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.
"Nanti dari manajemen siapkan marketing yang bisa menjual space kepada pengusaha, artinya kita buat gaya baru. Karena itu pasti akan lebih banyak keuntungan daripada ruginya," ujarnya.
Lebih lanjut, Azwendi juga mengatakan, untuk pembangunan Pasar Cik Puan ini sendiri akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Pekanbaru.
"Pembangunan dari APBD Pekanbaru 100 persen karena itu aset pemerintah," pungkasnya.