RIAUONLINE, PEKANBARU - Polemik rotasi alat kelengkapan dewan (AKD) DPRD Riau masih terus bergulir. Badan Musyawarah (Banmus) sebelumnya menjadwalkan paripurna AKD akan dilaksanakan hari ini, tapi hingga saat ini belum ada tanda-tanda diselenggarakannya paripurna tersebut.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari Universitas Riau (Unri), Rawa El Amady, mengatakan anggota DPRD Riau harus memahami posisinya sebagai representasi dari masyarakat yang sudah memilihnya.
"Itukan hasil representasi dari masyarakat. Jadi partai yang mendapat dukungan paling banyak dari masyarakat ya mereka yang punya tempat lebih besar di DPRD," katanya kepada RIAUONLINE, Rabu, 11 Mei 2022.
Jika tidak demikian, kata Rawa, berarti ada pemahaman yang salah di lingkup DPRD Riau yang berkaitan dengan masyarakat.
"Mereka belum memahami posisi politiknya. Karena sebaiknya seluruh proses politiknya berdasarkan pilihan masyarakat," terangnya.
Rawa menjelaskan terkait rotasi AKD, terlebih penentuan ketua komisi, sebaiknya mengacu pada suara mayoritas partai dari pilihan masyarakat.
"Jadi logika demokrasinya dapat, bukan demokrasi terpimpin. Secara teorinya mengacu pada dukungan masyarakat paling banyak ke partai mana," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPRD Riau, Yulisman, saat ditanyai perihal lobi-lobi rotasi AKD, mengatakan sudah tuntas. Namun, hingga saat ini belum ada titik cerah akan dilaksanakannya rapat paripurna AKD DPRD Riau.
"Belum ada undangan sampai saat ini," kata Anggota DPRD Riau Fraksi PAN, Mardianto Manan.