Drainase Tak Berfungsi Jadi Pemicu Banjir di Pekanbaru

Banjir-Pekanbaru6.jpg
(Laras Olivia/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru kerap terendam banjir usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini terjadi karena drainase di sekitar jalan itu tidak berfungsi dengan baik.

Satu titik yang jadi perhatian di Jalan HR Soebrantas. Air kerap menggenang di sepanjang simpang Jalan Delima hingga Jalan Garuda.

"Di sekitar Tabek Gadang terdapat box crossing di sana, sehingga kalau hujan sudah tiga jam sulit daya dukung drainase. Drainase tidak mampu lagu menampung air," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Minggu 6 Februari 2022.

Menurutnya, dinas sudah menangani drainase di kawasan itu. Mereka sudah melakukan upaya perbaikan dengan operasional dan perawatan rutin.



"Kita berupaya bersihkan dan normalisasi drainase yang ada, termasuk gorong-gorong yang tersumbat. Saat ini curah hujan cukup tinggi, akibatnya drainase tidak mampu menampung air sehingga meluap," paparnya.

Inda menyebut, dalam masterplan penanganan banjir juga terdapat upaya mengatasi banjir di sejumlah perbatasan kota.

Satu di antaranya perbatasan Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar, tepatnya antara Kecamatan Marpoyan Damai dengan Kecamatan Siak Hulu.

"Kita sebenarnya sudah petakan titik masalah banjir, begitu juga upaya penanganannya. Kita juga mengajak Kabupaten Kampar ikut membantu penanganan banjir," jelasnya.

Pemerintah kota sendiri tahun ini menganggarkan sebanyak Rp 20 milia untuk penanganan banjir. Ada Rp 13 Miliar untuk penanganan banjir di bidang SDA dan juga Rp 7 Miliar di bidang bina marga.