Mendagri Singgung Kabupaten/Kota di Riau yang Bergantung dari Dana Transfer

Tito-Karnavian10.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian meminta tiga poin saat berkunjung ke Riau, yakni terkait vaksinasi booster, vaksinasi masyarakat berusia lanjut, dan vaksinasi anak-anak.

 

Selain ketiga poin tersebut, Tito juga meminta pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Riau untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini bertujuan agar  tidak selalu bergantung terhadap dana transfer pemerintah pusat.

 

"Catatan saya masih ada beberapa kabupaten/kota di Riau masih bergantung kepada dana transfer pemerintah pusat," katanya di Gedung Daerah Riau, Jumat, 21 Januari 2022.

 

 

Tito menjelaskan, jika terjadi goncangan keuangan pemerintah pusat, maka dana transfer kabupaten dan kota akan dikurangi, sehingga ini berpengaruh dan program pemerintah daerah tak jalan.

 

"Tapi kalau PAD kabupaten/kota tinggi, jika ada problem keuangan ditingkat pusat, maka keuangan kabupaten kota tak terganggu dan tetap bisa eksekusi programnya," ujarnya.



 

Diberitakan sebelumnya, Menteri dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan peninjauan vaksinasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 36 Pekanbaru jalan Hangtuah Kecamatan Lima Puluh, Jumat, 21 Januari 2022.

 

Dalam peninjauan tersebut, ada tiga poin penting yang disampaikan Tito dan harus segera dikerjakan Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten dan Kota Pekanbaru.

"Ada tiga hal yang harus dikerjakan Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten dan Kota terkait Vaksinasi," ujar Tito Karnavian kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat, 21 Januari 2022.

 

Pertama percepatan pelaksanaan vaksinasi boster dosis ketiga, meski yang pertama dan yang kedua sudah cukup bagus.

 

Kedua, Tito juga meminta Satgas Covid-19 harus mengebut pelaksanaan vaksinasi lansia yang sangat rentan terpapar Covid-19.

 

 

Terakhir Tito meminta pelaksanaan vaksinasi untuk anak-anak yang akan melakukan pembelajaran tatap muka agar tidak lagi menggunakan metode daring yang dianggap kurang efektif.

 

"Vaksinasi terhadap anak juga harus dilakukan, demi mendorong pembelajaran tatap muka. Biasanya daring dan ini kurang efektif sehingga membuat anak-anak lambat dan kurang cerdas," pungkasnya.