RIAUONLINE, PEKANBARU-Banjir masih menjadi masalah yang belum teratasi di Kota Pekanbaru. Pemerintah Kota (Pemko) meminta warga berpartisipasi untuk mencegah terjadinya banjir yang masih terjadi di beberapa titik di Ibukota Provinsi Riau.
Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi menyebut, ada sejumlah faktor yang menyebabkan bencana musiman. Di antaranya pendangkalan sungai, belum ada drainase, hingga penumpukan sampah di saluran drainase.
Ayat Cahyadi juga meminta warga melakukan aksi gotong royong membersihkan saluran drainase di lingkungan. "Warga juga jangan buang sampah sembarangan. Kalau bisa gotong royong lah membersihkan drainase, jangan menunggu saja," ujar Ayat, Kamis 20 Januari 2022.
Saat ini, Pemko Pekanbaru juga sudah memiliki masterplan penanganan banjir. Menurutnya, Pemko Pekanbaru juga butuh bantuan serta dukungan dari Pemprov Riau dan kabupaten/kota lain.
"Tentang masterplan banjir, kita ada rencana pembuatan embung atau sumur resapan air di dalamnya, ini kita minta bantuan dari Pemprov Riau. Apalagi di perbatasan, misalnya di daerah yang berbatasan dengan kampar," jelasnya.
Program penanganan banjir di Kota Pekanbaru hingga tahun 2022 ini terus berlanjut. Anggarannya meningkat menjadi Rp 20 miliar. Sementara, pada tahun lalu, anggaran penanganan banjir hanya sebesar Rp 13 miliar.
Anggaran tersebut untuk mengatasi 371 total masalah banjir di Pekanbaru. Jumlah titik ini tertuang dalam master plan penanganan banjir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menyebut, beberapa sungai meluap menyebabkan banjir di sekitar pemukiman. Pihaknya berkordinasi dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera III untuk normalisasi sungai dalam menangani banjir.
Pihaknya sudah memasukkan sejumlah program penanganan banjir dalam kegiatan tahun 2022. Program itu termasuk perencanaan sejumlah pembangunan seperti bendungan kecil hingga drainase panjang.