Sulap Kebun Karet Jadi Taman Agrowisata, Taman Pelangi Banjir Pengunjung

Taman-Agrowisata-Pelangi2.jpg
(RAHMADI DWI/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU-Akhir pekan biasanya dimanfaatkan sebagian orang untuk pergi berekreasi bersama keluarga dan orang tercinta.

 

Salah satu wisata rekreasi di Pekanbaru, Riau, yakni Taman Agrowisata Pelangi, Jalan Lintas Timur, Kecamatan Tenayan Raya ramai dikunjungi saat akhir pekan.

 

Taman wisata yang berdiri sejak tahun 2020 ini awalnya merupakan kebun karet yang diubah menjadi taman rekreasi keluarga.

 

Taman Pelangi dengan konsep agrowisata ini cocok untuk dikunjungi bersama si buah hati demi menambah pengetahuan bagi anak.

Di sini pengunjung dapat menikmati berbagai permainan yang disediakan, mulai dari flying fox, karpet terbang, out bond hingga taman agrowisata yang di dalamnya terdapat berbagai tanaman buah-buahan seperti anggur, lengkeng, pepaya dan sayur-sayuran.

 

 

“Awalnya ini adalah kebun karet, kemudian kami ubah menjadi Taman Agrowisata Pelangi untuk rekreasi keluarga, berdiri sejak tahun 2020,” kata Pengelola Taman Agrowisata Pelangi, Asri Jamil, Sabtu, 8 Januari 2022.

 

Asri menambahkan, sebelum menjadi Taman Agrowisata, tempat ini merupakan kebun karet. Namun, karena harga karet anjlok, pemilik kebun memutar otak untuk menambah pendapatan, hingga tercetuslah ide mendirikan Taman Agrowisata Pelangi.

 



“Ceritanya karena harga karet ini anjlok kemudian kami ubah untuk menambah pendapatan di sini, dibentuklah taman wisata di sini. Permainan paling diminati flying fox, sangat disukai pengunjung di sini, untuk harga tiket flying fox sekitar Rp 40 ribu,” ujarnya.

 

Asri menyebut, di hari akhir pekan jumlah pengunjung bisa mencapai 1500 an orang.

 

“Untuk Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung bisa mencapai 1500 an pengunjung, harga tiket masuk untuk dewasa Rp 15 ribu dan anak-anak Rp 10 ribu,” jelasnya.

Selain itu, demi mencegah penyebaran virus corona, pengelola taman mewajibkan pengunjung untuk menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kawasan wisata.

 

“Pengunjung diwajibkan mencuci tangan dan memakai masker, jika tidak ada masker pengelola menyediakan masker,” tutupnya.