2 Rangkaian Kata Puitis Kearifan Melayu

melayu-tempo-dulu2.jpg

Laporan Linda Mandasari

RIAUONLINE, PEKANBARU-Orang Melayu memberi kearifan kepada anak cucu dan kemenakannya, agar menjaga dan memlihara alam lingkungan telah dikumpulkan bidal, gurindam dan pantunnya.

Saat ini Riau Online akan membahas mengenai Indonesia, 2 rangkaian kata puitis kearifan melayu, simak ulasannya berikut ini.

“Kalau hidup hendak selamat, Peliharalah laut dengan selat. Peliharalah tanah berhutan lebat. Disiitulah terkandung rezki dan rahmat. Disitulah terkandung tamsil ibarat. Disitulah terkandung aneka nikmat, Tanda orang memegang adat. Alam dijaga betul diingat, Tanda orang memegang amanah, Pantang merusak hutan dan tanah, Tanda orang berpikir panjang, Merusak alam ia berpantang.Tanda orang berakal senonoh.Menjaga alam hatinya kokoh,Tanda orang berbudi pekerti, Merusak alam ia jauhi.”

“Tanda ingat ke anak-cucu, Merusak hutan haitnya malu, Tanda ingat kehari tuaLaut dijaga bumi dipelihara, Tanda ingat ke hari kemudian .Taat menjaga laut dan hutan, Tanda ingat kepada Tuhan, Menjaga alam ia utamakan.Tanda ingat hidupkan mati Memanfaatkan alam berhati-hati, Tanda ingat adat lembaga laut dikungkung hutan di jaga , Siapa yang mengenang anak-cucunya.Bumi yang kaya takkan di rusaknya,Siapa sadar dirinya khalifah. Terhadap alam takkan menyalah.”

Apa tanda hidup berilmu, Memeliharanya alam ianya tahu,Apa tanda hidup terluji Alam sekitar ia santuni, Apa tanda hidup menenggangMenjaga alammengikuti undang.

Adat hidup orang beriman,Tahu menjaga laut dan hutan. Tahu mnjaga kayu dan kayan, Tahu menjaga binatang hutan, Tebasnya tidak menghabiskan.Tebangnya tidak memusnahkan Bakarnya tidak membinasakan.



Dalam pandangan orang Melayu hidup hendaklah dilandasi oleh agama, adat dan resam yang baik. Adat bertumpu pada agama, bagaikan tiang berpiijak pada sendirinya.

Jika tidak begitu, hidup akan binasa, ibarat tiang tanpa sendi, akan lupuk dimakan karat. Agama memberi panduan hidup dan mati, adat mengawal agar hidup mulia sedangkan resam (tradisi) membuat hubungan harmonis dengan alam.

Maka, orang yang beriman, beradat dan beresam yang baik, akan memlihara hubungan dengan Tuhan, manusia dan alam sebab tidak ada satupun yang diciptakan Tuhan dengan sia-sia. Inilah jalan manusia menuju menjadi makhluk mulia, sebagaimana tertulis dalam kata bersajak berikut ini.

Adat hidup memegang adat,Tahu menjaga laut dan selat. Tahu menjaga rimba yang lebat,Tahu menjaga tanah ulayat,Tahu menjaga semut dana ulat.Tahu menjaga togok dan belat, berumah tidak merusak tanah, berkebun tidak merusak dusun, berkampung tidak merusak gunung.

Berladang tidak merusak pedang. Adat hidup memegang amanah, Tahu menjaga hutan dan tanahTahumenjaga bukit. dan lembah. Beladang tidak merusak tanahBerkebun tidak merusak rimba.

Manusia harus menyadari dia berada dimuka bumi sebagai khalifah, yakni seorang yang bertindak sebagai pemelihara segala kekayaan Tuhan. dia muncul bukan untuk mengharu-biru, demi ambisi dan nafsu serakahnyan tetapi bertindak bijaksana melestarikan hutan tanah, air, flora dan fauna, sehingga mendapat sebesar-besar manfaat dari situ.

Kalau terpelihara hutan tanah, Banyak manfaat besar faedah .Bila tersesak panjanglah langkahBila sempit lari ketanah.Kalau terpelihara alam lingkungan, Banyak manfaat dapat dirasakan.

Ada kayu untuk beramu, Ada tumbuhan untuk ramuan Ada hewan untuk buruan Ada getah membawa faedah Ada buah membawa berkah Ada rotan penambah penghasilan Kalau terpelihara alam sekitar, Manfaatnya banyak, faedahnya besar.

Di situ dapat tempat bersandar, Di situ dapat tempat berlegar, Di situ dapat membuang lapar, di situ dapat di dengar, Di situ kecil menjadi besar, Di situ sempit menjadi lebar.

Sekian informasi mengenai Indonesia, 2 rangkaian kata puitis kearifan melayu. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.