RIAUONLINE, PEKANBARU-Tim penelusuran kontak erat pasien Covid-19 di Kota Pekanbaru masih mengalami kendala. Mereka belum bisa mencapai target penelusuran kontak erat. Petugas dari tim satgas mestinya menelusuri 14 kontak erat dari satu pasien positif Covid-19.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mendorong tim satgas mengoptimalkan penelusuran kontak erat pasien Covid-19. Cara ini untuk mencapai indikator PPKM level 1.
"Kita perlu menggesa penelusuran kontak erat, agar indikator PPKM level 2 tercapai," katanya mengingatkan.
Walau kenaikan kasus harian selama PPKM level 2 tahap III ini cenderung menurun. Namun tim tetap kesulitan melakukan penelusuran terhadap kontak erat walau kenaikan kasus harian sedikit.
Dirinya menyebut, penelusuran kontak erat bukan sekedar angka saja. Saat menelusuri kontak erat, petugas menanyakan lokasi bepergian pasien Covid-19. "Kita mendapat kontak untuk penelusuran itu dari beliau (pasien), kita telusuri untuk mendapatkan data, itu kita kesulitan," jelasnya.
Swab antigen bagi warga terjaring razia protokol kesehatan/Istimewa
Ada juga yang pasien tidak bepergian namun terkonfirmasi positif. Pasien tersebut pun tidak punya belasan kontak untuk ditelusuri. Kondisi tersebut pun menjadi kendala atau kesulitan bagi tim satgas dalam menelusuri 14 kontak erat untuk setiap satu pasien.
Swab antigen bagi warga terjaring razia protokol kesehatan/Istimewa
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil juga mendorong percepatan terhadap penelusuran kontak erat pasien Covid-19. "Saat ini tim barus bisa menelusuri tujuh orang kontak erat," terangnya.
Menurutnya, tim saat ini bisa lebih mudah dalam melakukan penelusuran kontak erat. Apalagi saat ini terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 setiap harinya.
"Kita juga mendorong masyarakat yang bergejala bisa jalani pemeriksaan kesehatan, hal ini seiring penelusuran kontak erat pasien positif Covid-19," pungkasnya.