Laporan Linda Mandasari
RIAUONLINE, PEKANBARU-Provinsi Riau menyimpan catatan sejarah berupa berdirinya Kerajaan Siak yang terletak di Kabupaten Siak.
Daerah Siak berada di bawah kekuasaan Johor yang dipimpin oleh raja yang diangkat oleh Sultan Johor yang bergelar Sultan Mahmud Syah II.
Kerajaan Siak Sri Indrapura merupakan kerajaan Melayu Islam yang pernah berdiri sekitar tahun 1723 Masehi. Kesultanan ini terletak di Kabupaten Siak, Provinsi Riau dengan pusat pemerintahannya di Buantan.
Riau Online akan membahas mengenai Sejarah Melayu Riau, 5 Fakta Sejarah Kerajaan Siak, simak ulasannya berikut ini.
1. Awal Mula Berdirinya Kerajaan Siak Sri Indrapura
Seorang putra Raja bernama Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah atau yang biasa disebut Raja Kicik menjadi pendiri kerajaan Siak pada 1723 M.
Ia merupakan putra dari pasangan Sultan Mahmud Syah (Raja Johor) dan Encik Pong. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah sempat mengalami perang saudara dengan pihak Sultan Mahmud Syah, sebelum resmi mendirikan kerajaannya sendiri.
Catatan sejarah Kerajaan Siak menyebut bahwa Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah memisahkan diri ke pinggiran sungai Buantan atau anak sungai Siak. Sedangkan pihak Sultan Mahmud Syah memilih untuk pergi ke wilayah Pahang. Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah pun mulai mendirikan kerajaan sendiri dengan nama Siak, yang merupakan Kerajaan Siak Sri Indrapura yang kita ketahui saat ini.
2. Masa Kejayaan Kerajaan Siak Sri Indrapura
Kedudukan Raja di Istana Asserayah Hasyimiah atau yang biasa disebut Istana Siak, diwariskan ke putranya Sultan Kasim Abdul Jalil Syaifuddin II pada 1915.
Kerajaan ini memiliki pengaruh besar terutama di Pesisir Tmur bahkan hingga ke Sambas, Kalimantan Barat dan pengendali jalur pelayaran Sumatera dengan Kalimantan. Terutama di masa kepemimpinan Sultan Syarif Kasyim, bangunan istana megah Siak berdiri dan terjadi kemajuan ekonomi sampai ia dapat melewati Jerman dan Belanda.
3. Masa Runtuhnya Kerajaan Siak Sri Indrapura
Sejarah Melayu Riau, 5 Fakta Sejarah Kerajaan Siak selanjutnya yaitu masa runtuhnya Kerajaan Siak. Penyebab runtuhnya Kerajaan Siak yaitu ketika kolonial Belanda ekspansi ke wilayah Pulau Sumatera, lalu pihak Belanda memaksa salah satu Sultan Siak untuk menandatangani perjanjian bahwa kawasan Siak menjadi bagian pemerintahan Hindia Belanda.
Kesultanan Siak mampu bertahan sampai periode kemerdekaan Indonesia, meski dalam situasi diambang kemunduran karena wilayah Siak semakin dipersempit. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif Kasim II menemui Bung Karno untuk menyerahkan Kerajaan Siak dan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia.
4. Nama Raja Kerajaan Siak Sri Indrapura
• Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah (1723-1746)
• Sultan Muhammad Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1746-1760)
• Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1760-1761)
• Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (1761-1766)
• Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah (1765-1779)
• Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah (1779-1781)
• Sultan Yahya Abdul Jalil Muzaffar Syah (1781-1791)
• Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ali Abdul Jalil Syaifuddin (1791-1811)
• Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ibrahim Abdul Jalil Khalliludin (1811-1827)
• Sultan As-Sayyid Al-Sharif Ismail Abdul Jalil Syaifuddin (1827-1865)
• Sultan As-Sayyid Al-Sharif Kassim Abdul Jalil Syaifuddin (1865-1889)
• Sultan As-Sayyid Al-Sharif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin(1889-1908)
• Sultan As-Sayyid Al-Sharif Kasim Abdul Jalil Syaifuddin (1915-1945)
5. Peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura
Peningalan sejarah Kerajaan Siak Sri Indrapura masih dapat dilihat sampai saat ini, diantaranya
• Istana Asserayah Hasyimiah atau Istana Siak
• Patung Sultan Syarif hasyim
• Masjid Raya Syahabuddin
• Mahkota Kerajaan
• Meriam buntung
Istana Siak terbuka untuk umum. Lokasi Istana terletak di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kampung Dalam, Kp. Dalam, Siak, Kabupaten Siak, Riau.
Sekian informasi mengenai Sejarah Melayu Riau, 5 Fakta Sejarah Kerajaan Siak. Semoga informasi yang telah Riau Online berikan bermanfaat bagi pembaca.