RIAU ONLINE, PEKANBARU-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menduga dentuman yang terdengar di Desa Rambah Muda, Kecamatan Rambah Hilir kemungkinan meteor jenis sporadis.
Terkait kejadian di Rokan Hulu, Peneliti Astronomi dan Astrofisika Lapan, Andi Pangerang mengatakan, dentuman itu kemungkinan berasal dari meteor. Kategorinya merupakan meteor sporadis.
“Karena meteor itu ada dua, ada hujan meteor dan meteor sporadis. Hujan meteor terjadi ketika benda luar angkasa yang disebut meteorit jatuh pada waktu tertentu dari arah yang sama,” ucapnya, Selasa, 7 September 2021.
Kades dan polsek rambah hilir meninjau lokasi terlihatnya cahayandari langit sebelum terdengar ledakan/istimewa
Sementara itu, meteor sporadis kejadiannya sama seperti hujan meteor, namun bisa datang dari mana saja. Biasanya terjadi dua atau tiga kali setiap jamnya.
“Bisa juga lebih, intensitasnya tidak berarutan. Meteor akan terbakar jika masuk ke atmosfer bumi sehingga menimbulkan warna berbeda. Ini karena reaksi kimia, tergantung zat yang terkandhng di dalamnya,” jelasnya.
Andi menambahkab, untuk kasus di Desa Rambah Muda, kemungkinan menghasilkan dentuman atau bahkan sisa meteor jatuh ke permukaan berupa batuan.
“Kasus di Rokan Hulu ini bisa jadi menimbulkan dentuman atau sisa meteor jatuh ke permukaan berupa batuan. Dalam istilah awam disebut sebagai batu meteor,” tutur Andi.
Selanjutnya, Andi menjelaskan, dalam satu bulan terakhir, Lapan memantau ada tiga asteroid yang jaraknya dekat dengan bumi.
“Tiga asteroid ini melaju dengan kecepatan di atas 340 kilometer. Dimungkinkan yang jatuh terlihat saksi mata di Rokan Hulu," tutup Andi.