PI 10 Persen, Sebuah Berkah Sekaligus Ujian Untuk Riau

Panca-Setyo-Prihatin.jpg
(Kaumy.org)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Berkah Participating Interest (PI) pengelolaan Blok Rokan sudah di depan mata. Meski hingga kini urung dilaksanakan, potensi peningkatan pemasukan daerah tentu sebuah keniscayaan.

Keberkahan ini disebut pemerhati politik, Panca Setyo Prihatin sebagai ujian bagi pemerintah untuk membuktikan seberapa besar bisa memanfaatkankannya untuk kepentingan masyarakat.

"PI 10 persen Ini akan menjadi kekayaan daerah yang dikelola sedemikian rupa. Bertambahnya anggaran ini juga harus dibarengi dengan peningkatan tanggung jawab dan political will. Karena ini kan sebenarnya uang rakyat," ujar Panca, Selasa, 26 Agustus 2021.

Panca melihat, sejauh ini masih banyak pemerintah daerah yang belum maksimal dalam mengelola anggarannya untuk kepentingan masyarakat. Ujungnya, anggaran yang tersedia malah menjadi Sisa Lebih Perhitungan Angggaran (SILPA).

"Anggaran yang ada saja tidak bisa dikelola dengan baik, ada beberapa daerah yang di dokumen teknokratik yang justru SILPA. Anggarannya banyak tersisa," ujarnya.



Tak hanya soal serapan, peruntukan anggaran pun turut menjadi sorotan. Kerap kali serapan hanya tinggi di belanja rutin tapi 'melempem' di pembangunan.

"Banyak daya serapnya hanya di pengeluaran yang sifatnya rutin seperti belanja pegawai, supervisi. Pembangunan malah kita lihat tidak ada yang bergerak dua tahun ini," tambah Akademisi UIR ini.

Dengan tambahan dana segar ini, Panca berharap ada terobosan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Bertambahnya amunisi ini harus bertambah pula energi untuk membuat agenda pembangunan baik fisik maupun SDM. Misalnya, Bangun sekolah, kualitas gurunya juga," tekan Panca.

Selain itu pula, keuangan Riau yang dua tahun belakangan banyak dihabiskan ke penanganan Covid-19 juga bisa leluasa untuk digunakan ke yang lain.

"Pemerintah harus punya inovasi, jangan karena pandemi berhenti berinovasi," tutup Panca.