RIAU ONLINE, PEKANBARU-Pandemi Covid-19 sudah hampir dua tahun melanda Indonesia. Pembelajaran tatap muka pun harus diganti menjadi daring.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani mengatakan, dirinya merasa khawatir akan nasib siswa didik. Pasalnya, banyak kendala dan keluhan dalam penerapan pembelajaran secara online selama hampir dua tahun ini.
"Ini dua tahun tidak belajar tatap muka. Kalau cuman 35 Persen efektivitasnya, ya bisa kita bayangkanlah masa depan anak didik ini seperti apa. Kan ini bisa pembodohan beberapa generasi,” katanya kepada wartawan.
Politisi PKS ini juga mengatakan, pembelajaran secara daring dinilai tidak efektif. Hal ini lantaran efektivitas sistem pembelajaran online di negara-negara maju hanya sekitar 35 Persen.
"Belajar online ini tidak maksimal untuk transfer knowledge dan transfer nilai bagi peserta didik," ujarnya.
Hamdani berujar, pihaknya meminta Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk benar-benar memperhatikan sektor pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Hal ini lantaran di beberapa daerah seperti Provinsi Sumatera Barat sudah menerapkan sekolah offline atau tatap muka.
"Kita harapkan bisa tatap muka. Apakah 25 persen peserta didiknya atau seperti apa, yang penting bisa belajar tatap muka," jelasnya.
Lebih lanjut, Hamdani berharap solusi yang cermat terkait pembelajaran tatap muka yang sesuai dengan penerapan selama pandemi Covid-19.
"Apalagi vaksinasi ini kan sudah bisa ke anak-anak juga. Kita harapkan dengan tingginya vaksinasi ke anak sekolah ini bisa mulai melakukan proses tatap muka," pungkasnya.