(istimewa)
Sabtu, 7 Agustus 2021 17:10 WIB
Editor: Joseph Ginting
(istimewa)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Untuk tetap menjaga kesehatan dan tidak mudah terserang penyakit, imunitas tubuh harus dijaga salah satunya dengan mengkonsumsi sayuran.
Namun tidak jarang sayuran segar sulit didapat atau diproduksi menggunakan bahan-bahan non-organik.
Cara paling ampuh memastikan kesegaran sayuran adalah dengan menanam sendiri. Salah satunya menggunakan sistem hidroponik atau menanam dengan media tanam berupa air.
Hal ini seperti dipraktekkan Tim Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau (Unri) Kampung kumbara Utama, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, beberapa waktu lalu.
Mereka mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan sistem hidroponik sederhana. kepada 58 siswa dan siswi Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darul Muttaqien.
"Kita mengajarkan teknik hidroponik yang paling sederhana kepada para siswa agar kedepannya dapat diaplikasikan khususnya di lingkungan pondok pesantren," ungkap Ketua Tim Kukerta, Suryo Santoso.
Baca Juga
Pembuatan sistem hidroponik sederhana ini sangat mudah untuk diaplikasikan, karena sebagian besar peralatannya menggunakan barang bekas. Hal ini sekaligus dapat mengurangi sampah plastik, terutama sampah bekas botol minuman.
Anggota Tim Kukerta, Novany Fadillah Kurniawati berharap hal ini dapat terus dibudayakan sebab memiliki banyak manfaat.
"Pembuatan hidroponik sederhana dan ecoenzym ini diharapkan dapat diterapkan seterusnya. Sayuran yang ditanam menggunakan teknik hidroponik akan lebih sehat karena bebas dari pestisida," katanya.
Tak hanya itu, Tim Kukerta Kumbara Utama juga mengadakan sosialisasi dan praktik pembuatan ecoenzym sebagai alternatif nutrisi hidroponik dengan memanfaatkan sampah organik seperti potongan kulit buah dan sayuran.
"Ecoenzym memiliki seribu manfaat, diantaranya sebagai nutrisi hidroponik, air purifier, desinfektan, mencuci piring, mencuci baju, membersihkan kolam dan masih banyak lagi." Terang anggota lain, Retno Ayu Wulandari dalam paparannya.
Para siswa pun terlihat antusias dalam sosialisasi dan praktik pembuatan hidroponik ini. Begitu pun pihak pesantren yang mendukung penuh.
"Kegiatan ini sangat bagus, selain untuk menambah wawasan siswa juga dapat melatih soft skills dari siswa siswi kami. Terlebih karena kami berada dalam lingkungan pondok pesantren, besar kemungkinan teknik hidroponik sederhana ini dapat diaplikasikan." Ujar pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Rumian.