RIAUONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Pekanbaru meminta rumah sakit menambah kapasitas ruang perawatan. Rumah sakit mestinya menyediakan 40 persen ruang perawatan untuk menampung pasien Covid-19.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra menyebut, kekurangan tempat tidur pasien Covid-19 sebanyak 115 tempat tidur. Kondisi ini terjadi di 22 rumah sakit rujukan Covid-19.
"Saat ini ada 1.208 tempat tidur yang tersedia di sejumlah rumah sakit di Kota Pekanbaru," jelasnya, Selasa 27 Juli 2021.
Dirinya tidak menampik bahwa layanan rumah sakit di Kota Pekanbaru mulai kewalahan untuk penanganan Covid-19. Ia berharap ada kebijakan dari Pemerintah Provinsi Riau untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Direktur RSD Madani ini juga menyebut, rumah sakit daerah yang berada di Jalan Garuda Sakti ini baru menyiapkan enam ruang ICU dengan ventilator. Adanya ruang ICU ini untuk mendukung perawatan pasien Covid-19.
"Baru kita mulai pada persiapan pekan ini. Rumah sakit bisa emanfaatkan High Flow Nasal Cannula (HFNC). Ini bisa dimaksimalkan untuk di rumah sakit, mencegah ruang ICU khusus pasien Covid-19 yang tidak tersedia," terangnya.
Pantauan riauonline.co.id, di IGD Madani tidak terdapat antrean. Satu persatu pasien yang datang bergantian masuk ke ruangan IGD di fasilitas kesehatan tersebut.
Banyak warga yang datang berobat dan pemeriksaan kesehatan. Satu di antaranya Rahmad. Warga Uka ini menyebut, datang ke rumah sakit untuk periksa sakit tenggorokan.
Ia mengaku hanya perlu membawa identitas diri dan menanti panggilan nama dari petugas rumah sakit.
Arnaldo menyebut, pelayanan umum masih stabil dan tidak ada kendala dalam menangani pasien. Ia memastikan pasien Covid-19 di rumah sakit itu tetap mendapat pelayanan.
"Layanan bagi pasien Covid-19 masih stabil, kita pastikan pasien tetap memperoleh penanganan di rumah sakit," terangnya.
RSD Madani menjadi satu rumah sakit rujukan untuk menangani pasien Covid-19 di Pekanbaru. Diketahui, kasus Covid-19 sempat mengalami lonjakan di Kota Pekanbaru hingga kisaran 400 kasus dalam sehari.