RIAU ONLINE, PEKANBARU-Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar mengatakan, terkait pengelolaan sampah yang dipihak ketigakan, terjadi dualisme pengangkutan sampah.
Dualisme pengangkutan sampah disini yang ia maksud adalah selain pengangkutan sampah yang dilakukan oleh pihak ketiga ada juga pengangkutan sampah mandiri atau yang dilakukan oleh masyarakat.
"Harus segera menyelesaikan dan mencari titik temu agar dualisme pengangkutan sampah ini tidak terjadi lagi," katanya.
Lebih lanjut, Robin membenarkan adanya pengangkutan jalur mandiri dan pengangkutan dua perusahaan yang menang tender yakni PT Samhana Indah dan PT Godang Tua Jaya.
Ia meminta hal ini jangan sampai berlarut-larut, jika perlu rekrut pengangkutan jalur mandiri ini sebagai sub-kontraktor.
Kedepannya, untuk menyelesaikan permasalahan persampahan ini, Robin mengatakan akan kembali memanggil DLHK Pekanbaru untuk mencari duduk persoalan ini.
"Kita akan rapat internal dulu, setelah itu kita pastikan harinya untuk memanggil DLHK," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru untuk mendata ulang angkutan sampah mandiri yang ada saat ini.
Pasalnya, Ida ia mendapat informasi adanya angkutan sampah mandiri dari Kampar. Yang berarti, sampah dari Kampar pun ternyata dibuang ke Pekanbaru.
"Setelah adanya pendataan ulang, maka DLHK harus mengkonfirmasi hal ini dengan pemenang tender pengangkutan sampah, salah satunya PT Godang Tua Jaya. Karena tidak sedikit dari masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari jasa angkutan sampah mandiri ini," jelas Ida.
Dualisme Pengangkutan Sampah, Robin Minta DLHK Cari Titik Temu