Tak Hanya Piawai Main Gitar, Ustad Tengku Zulkarnain Juga Miliki Suara Merdu

Tengku-Azwendi-Fajri18.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU -Ustad Tengku Zulkarnain meninggal dunia usai berjuang selama 8 hari melawan ganasnya COVID-19 di Rumah Sakit Tabrani, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Senin 10 Mei 2021 saat azan Maghrib berkumandang.

Tak hanya cerdas di atas mimbar, ternyata almarhum Ustad Tengku Zulkarnain juga pintar bermain musik. Hal ini diketahui setelah mendiang Tengku Zulkarnain menjadi bintang tamu pada Chanel YouTube Fadlizon.

Dalam perbincangan tersebut, mantan Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019, Fadli Zon menanyakan lagu kesukaan almarhum.

"Dulu Tengku paling suka lagu apa," kata Fadli Zon menanyakan.

 

Ia menjawab, menyukai semua lagu dan banyak hafal lagu zaman dulu. Selanjutnya, Fadli Zon menanyakan lagu paling disukai almarhum Tengku Zulkarnain.

"Dulu saya kalau main gitar sukanya Jose Feliciano," jawabnya sambil tersenyum.

Tak lama setelah itu, Tim Kreatif Fadli Zon memberikan gitar kepada mendiang Tengku. Setelah diberikan, terlihat mendiang Ustad Tengku Zulkarnain sangat piawai bermain gitar.

Petikan senar gitar-pun sangat pas dan suaranya pun juga bagus. Fadli Zon pun terkagum-kagum dibuatnya. Alunan petikan gitar dan suara Tengku Zulkarnain yang berat, membuat politisi Gerindra tersebut menikmati lagu dinyanyikan.



Ayah Nain, sapaannya, sejak kecil umur 4 tahun sudah belajar mengaji. Pada umur 8 tahun, ia juara MTQ tingkat Kota Medan, Sumatera Utara, dan mewakili Medan di MTQ tingkat Sumut di usia 9 Tahun.

Tak hanya itu, ia juga mengajar di Madrasah Muhammadiyah, Tanjung Sari, di usia 16 tahun. Ayah Nain terus mengaji hingga sekarang dengan guru-guru tua.

Almarhum juga mengakui setelah berhenti main musik tahun 1988, ia terpaksa main di Korea Selatan. Ketika pulang ke Jakarta saat rapat pimpinan MUI di Kantor MUI, KH Ma'ruf Amin, kini Wakil Presiden, bertanya kepadanya dalam rapat perihal main gitar itu.

Setelah itu, Ustad Tengku Zulkarnain menjawab dan KH Maruf Amin mengatakan, "Jika perlu tiap dakwah main gitar".

 

 

 

Sebelumnya diketahui, adik kandung almarhum, Ustad Tengku Nazariah menceritakan semangat dakwah Ustad Tengku Zulkarnain. Ia mengaku, di akhir hayat almarhum tetap membahas ingin berkeliling menyampaikan dakwah.

"Jasad abang berada di rumah sakit. Tapi jiwanya tetap berdakwah di jalan Allah. Beliau sempat bilang, abang baru berkeliling, abang tidak capek. Raga abang di sini, tapi abang tetap berdakwah," ucapkan menirukan perkataan almarhum dengan meneteskan air mata.

"Keluarga ikhlas saat mengetahui beliau pergi untuk selamanya. Ustaz Abdul Somad (UAS) sempat menelpon saat almarhum hendak dipasang ventilator. UAS mendoakan dan almarhum berteriak dua kali Allahuakbar, sebelum ia betul-betul drop," kenang Nazariah.