Tim Gabungan dari Polsek Bukit Raya bersama BPBD, Lurah Sidomulyo Timur, Babinsa dan Babinkamtibmas menggelar operasi Yustisi penerapan Protokol Kesehatan di sejumlah Caffe di Pekanbaru, Sabtu, 24 April 2021 malam.
(DEFRI/ RIAUONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Berdasarkan laporan harian Dinas Kesehatan Provinsi Riau, pertanggal 2 Mei 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan golongan umur, menempatkan usia muda 18 - 40 tahun pemuncak dengan 20.806 kasus. Atau 46 persen dari total kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau.
Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani mengatakan, untuk meminimalisir lonjakan Covid-19 ini, pihaknya meminta ketegasan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, baik itu dengan cara razia ditempat keramain atau cara-cara lainnya. Hal ini guna menyelamatkan nyawa manusia.
“Tapi yang penting itu kan menyelamatkan nyawa manusia. Hukum tertinggi itu kan sebenarnya, menyelamatkan nyawa. Tentu upaya-upaya menyelamatan nyawa itu harus dilakukan oleh pemerintah,” katanya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengatakan, penyebaran itu terjadi karena semua elemen masyarakat, terutama kalangan muda. Masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan (prokes), khususnya ditempat ramai.
“Tidak sedikit kita lihat cafe-cafe sampai malampun ramainya minta ampun. Ini tentu menjadi salah satu penyebab. Makanya, kita berharap Pemko bisa tegas dan masyarakat bisa menyadari situasi saat ini. Memang berat, karna secara pribadi kita ini makhluk sosial. Ingin berinteraksi dengan orang, tapi kondisinya seperti itu. Antara menjaga keselamatan nyawa dengan perilaku sosial kita,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara (jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Riau dr Indra Yovi membeberkan penyebab utama terjadinya lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dan naiknya angka kematian akibat terpapar Covid-19, yaitu anak-anak muda.
Ia menyebut anak-anak muda ini abai terhadap protokol kesehatan Covid-19, sehingga menularkan ke orang tua. Itulah penyebab orang tua terpapar Covid-19, dan meninggal dunia.
"Hari ini 14 bulan sesudah kasus pertama Covid-19 di Provinsi Riau. Jumlah kasus bulan April ini meningkat dengan tajam. Kasus tertinggi kita di bulan Oktober cuman mencapai 7.000. Tetapi, di bulan April 2021 ini kasusnya mencapai 9.000 lebih," kata dr Indra Yovi, Sabtu, 01 Mei 2021, saat konferensi pers di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi Pekanbaru.
Dia melanjutkan itu artinya kalau dihitung rata-rata jumlah kasusnya itu 350-400 kasus perhari. "Angka ini angka yang sangat mengkhawatirkan menurut kami. Kita harus selalu menyampaikan ke masyarakat kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan itu seperti apa," ujarnya
Yovi menjelaskan bahwa 70 persen total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berusia 18 sampai 40 tahun.
"Kalau kita melihat data statistik ada dua hal, yang pertama 70 persen dari total kasus di Provinsi Riau adalah 70 persennya orang dengan usia 18-40 tahun. Artinya itu semua orang-orang muda yang nongkrong, produktif, berjalan, ke pasar, yang nongkrong di cafe," ungkapnya
Menurutnya angka 80 persen kematian akibat terpapar Covid-19 usia 50 tahun penyebabnya adalah anak-anak muda yang menularkan virus tersebut.
"Tetapi, 80 persen dari hampir 1.100 orang meninggal dunia di Provinsi Riau, 80 persen adalah usia 50 tahun keatas. Artinya yang menjadi penyebab utama adalah orang-orang muda, yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Kemudian, dia menularkan ke orang tua, orang tua itulah yang meninggal dunia. Tadi disampaikan Bapak Gubernur, 15 orang hari ini yang meninggal dunia buka angka yang sedikit, angka 15 itu angka tertinggi jumlah kematian di Provinsi Riau," pungkasnya.