RIAU ONLINE, PEKANBARU - Permasalahan banjir di Kota Pekanbaru belum kunjung usai. Baru-baru ini, beberapa titik di Kota Pekanbaru terendam banjir.
Menanggapi permasalahan banjir yang tiap tahun tak kunjung ada solusi, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar memberi saran agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru ada langkah kongkrit untuk menyelesaikan permasalahan banjir.
"Yang pertama harus dilakukan oleh pemerintah adalah pembersihan saluran drainase, pengerukan anak sungai dan juga mapping pembangunan," katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan, jika drainase dan anak sungai tidak dilakukan normalisasi maka permasalahan banjir di Pekanbaru dipastikan tidak akan pernah selesai.
Sedangkan untuk pembangunan harus dilakukan mapping area agar pembuatan drainase tidak hanya sekedar mengikuti jalan saja.
"Pembersihan drainase dan anak sungai harus rutin, jangan drainase sekalinya dibuat tidak ada pemeliharaannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Robin menilai, belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, padahal masterplan banjir sudah selesai.
Jika pengerjaan Masterplan terkendala dengan anggaran, ia meminta agar Pemko Pekanbaru bergerak aktif untuk meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Diberitakan sebelumnya, orang nomor satu Pekanbaru, Firdaus akhirnya meninjau korban banjir di dua titik lokasi Jalan Kesadaran dan Jalan Cengkeh Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya, Sabtu, 24 April 2021.
Kedatangan Walikota Pekanbaru, Firdaus bersama Sekdako M Jamil dan pejabat lain sangat disesalkan sejumlah warga korban banjir.
Bagaimana tidak, Firdaus hanya memberikan bantuan secara simbolis dan hanya datang untuk foto-foto tanpa ada kejelasan bantuan dan diskusi dengan warga korban banjir.
"Kalau hanya untuk datang foto-foto tidak usah datang, bantuan hanya sedikit bicara tidak," ucap Puan kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 24 April 2021.
Hal sama juga diungkapkan Tati, Bantuan yang diberikan Firdaus bersama sejumlah pejabat Pekanbaru sangat sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan.
"Kalau bantuan seperti ini mending tidak usah, kami bisa beli sendiri, bantuan uang diberikan ini tidak dapat buat korban banjir, hanya untuk tiga orang," pungkasnya.