(istimewa)
Selasa, 13 April 2021 15:50 WIB
(istimewa)
RIAUONLINE, SIAK - Pemugaran Istana Peraduan Siak akhirnya selesai dilakukan. Proses pembaharuan bangunan bersejarah ini sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Usai dirampungkan pada 9 Januari 2020 lalu, Istana ini diserahterimakan secara resmi kepada Pemerintah Kabupaten Siak, Senin (12/4/2021), di Siak Sri Indrapura.
Bupati Siak, Alfredri mengatakan bangunan Istana Peraduan yang megah dan indah ini merupakan situs peninggalan kerajaan Siak dan harus dilindungi sesuai undang-undang cagar budaya. Dikatakannya saat ini Istana Siak sudah menjadi kawasan budaya dan kota Siak sudah masuk Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
“Pekerjaan restorasi tidak mudah dan memang cukup lama, berbeda dengan bangunan fisik biasa karena harus melalui kajian dan tim ahli di bidang cagar budaya untuk terkait upaya mengembalikan asal bangunannya sehingga tetap terjaga keasliannya. Dan ini sudah dilakukan secara baik oleh PT RAPP termasuk pengadaan barang yang sesuai dengan masukan tim ahli,” kata Bupati.
Bupati juga meminta perangkat daerah terkait agar melakukan kapitalisasi dan inventarisasi aset untuk pemeliharaan dan perawatan istana tersebut.
Baca Juga
“Kami atas nama Pemkab dan masyarakat Siak mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah dilakukan oleh PT RAPP dalam melakukan pemugaran dan restorasi Istana yang digunakan sebagai tempat peristirahatan Sultan Siak, Sultan Syarif Kasim II. Istana ini nilainya luar biasa atau tak terhingga,” tuturnya lagi.
Direktur RAPP, Mhd Ali Shabri mengatakan dalam proses pemugaran ini, selain melakukan rekonstruksi, pihaknya juga melakukan revitalisasi dalam mengembalikan bentuk asli peninggalan bersejarah dari Sultan Siak. Tim pemugaran menata kembali interior dan eksterior Istana serta melengkapi furnitur di dalam Istana Peraduan.
“Kami berharap agar Istana Peraduan yang sudah selesai dipugar ini dapat dilindungi dan dijaga keberadaannya sehingga tetap dikenal sebagai salah satu warisan sejarah dan cagar budaya yang ada di Kabupaten Siak dan di Indonesia bahkan dunia pada umumnya,” kata Ali.
Pemugaran Istana Tengku Syarifah Latifah ini menelan biaya hingga Rp3,2 miliar. Pembangunan memakan waktu selama 8 bulan yang didahului dengan masa kajian sekitar 6 bulan. Pemugaran meliputi 6 ruangan seperti ruang tamu, ruang keluarga, diorama, kamar tidur utama atau bilik peraduan, ruang makan dan ruangan pembatas, termasuk interior dan eksterior gedung.
“Untuk itu kami menyerahkan hasil dari proyek pemugaran situs bersejarah yang telah dipercayakan kepada kami untuk masyarakat Siak melalui Pemkab Siak, semoga pekerjaan yang telah kita lakukan ini memberikan manfaat kepada semua,” imbuhnya.
PT RAPP, bagian dari grup APRIL bergerak di bidang hutan tanaman industri yang mengolah serat kayu menjadi pulp, kertas, rayon dan benang yang terintegrasi saat ini di Provinsi Riau. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan ini tetap mengedepankan aspek sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Langkah ini salah satunya mendukung pemerintah dalam pencapaian target dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) yang terus kami lakukan dan berkontribusi terhadap Tujuan SDGs ke-11 atau membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan dan masuk dalam target ke-4 yakni menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural dunia” pungkasnya.