RIAUONLINE, PEKANBARU-Satgas Udara Penanganan Karhutla kekurangan armada helikopter untuk lakukan patroli udara dan waterbombing di sejumlah lokasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Meningkatnya beberapa titik hotspot dalam beberapa hari terakhir dan belum padamnya sejumlah lokasi kebakaran lahan di Kabupten Bengkalis dan Pelalawan, tidak dibarengi dengan jumlah helikopter untuk lakukan patrol dan pengeboman air.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Gafur menjelaskan, sudah ada tiga helikopter dari BNPB yang siaga di Pekanbaru, namun hanya satu yang bisa dioperasikan karena sudah mendapatkan izin.
“Helikopter waterbombing dari BNPB sudah ada tiga sudah di Pekanbaru, hanya satu yang bisa dioperasikan dikarenakan masih perlu proses perizinan dan kontrak jadi kita berharap dua heli ini bisa dioperasikan,” terangnya, Rabu, 17 Maret 2021.
Jim menambahkan, helikopter yang beroperasi sekarang jenis Kamov sementara dua helikopter yang belum dioperasikan jenis Mi-8.
“Sebelumnya sudah ada satu helikopter yang beroperasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dikhususkan untuk patroli saja, jadi satgas udara sudah mengoperasikan dua helikopter untuk patroli dan pemadaman,” tuturnya.
Selanjutnya, Jim berharap agar proses perizinan penggunaan helikopter dapat diselesaikan agar memudahkan tim darat melakukan pemadaman di lokasi karhutla yang kekurangan sumber air.
“Kita berharap dua helikopter ini bisa dioperasikan karena memang kebakaran hutan dan lahan menyebar di riau tentunya butuh armada helikopter waterbombing,” tutupnya.