Gubri Syamsuar Ajak Umat Hindu di Riau untuk Jadi Individu yang Lebih Baik

respon-syamsuar.jpg
(Wayan Sepiyana/RiauOnline)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar mengajak umat Hindu yang ada di Provinsi Riau dalam merayakan kesunyian Hari Raya Nyepi sebagai momen untuk introspeksi diri.

 

"Di tengah kesunyian Hari Raya Nyepi, jadikanlah sebagai momen untuk introspeksi diri agar menjadi individu yang lebih baik," kata Syamsuar, Minggu, 14 Maret 2021, seperti dikutip RiauOnline dari akun FB resmi Drs Syamsuar MSi

 

Ia mengucapkan selamat merayakan bagi umat Hindu yang ada di Provinsi Riau.

 

"Selamat Hari Raya Nyepi bagi Cik dan Puan yang merayakan," pungkasnya

 

Sebelumnya, Umat Hindu Kota Pekanbaru melaksanakan upakara Melasti bertempat di Danau Buatan Rumbai, Pekanbaru, Kamis, 11 Maret 2021. Upacara Melasti ini merupakan rangkaian pelaksanaan menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1943, yang jatuh pada Minggu, 14 Maret 2021.

 

Upakara Melasti atau Melis/Mekiyis ini sudah dipersiapkan sejak seminggu yang lalu. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, pelaksana Melasti di masa Pandemi Covid-19 hanya diikuti oleh delapan orang.

 

Umat Hindu Kota Pekanbaru, Barus mengatakan pelaksanaan Melasti sudah sesuai dengan prosedur Prokes Covid-19.

 

"Sesuai Protokol Kesehatan yang dianjurkan, umat Hindu yang mengikuti pelaksanaan Melasti di Danau Buatan Rumbai, hanya delapan orang saja," kata Barus, Kamis, 11 Maret 2021.

 

Pantau RiauOnline, pukul 08.00 WIB umat Hindu Kota Pekanbaru sudah melakukan persiapan perlengkapan persembahyangan Melasti.

 

Satu persatu perlengkapan Banten dan Canang (untuk upacara), payung tedung, serta perlengkapan lainnya dimasukan ke dalam mobil.

 

Setelah selesai memasukan perlengkapan upacara Melasti, rombongan pun melakukan persembahyangan sebelum berangkat ke Danau Buatan Rumbai, Pekanbaru.



 

Rombongan tiba di Danau Buatan sekitar pukul 08.50 WIB. Prosesi upakara Melasti berlangsung dengan melakukan persiapan Banten, dupa, bunga, serta penyucian lokasi.

 

Penyucian lokasi, upakara serta persembahan di pimpin oleh Pemangku I Wayan Sutama. Upakara dan persembahyangan berlangsung selama kurang lebih tiga jam, pukul 11.00 WIB upakara selesai dilaksanakan.

 

Setelah itu barulah dilakukan pengambilan air suci di Danau Buatan Rumbai dengan penyucian peralatan sembahyang yang dimasukan ke dalam danau.

 

Selanjutnya, air suci atau Tirta yang diambil tadi untuk di bawa ke Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru.

 

Rombongan berjalan dari Danau Buatan Rumbai menuju Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru, tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Disambut dengan tarian dan gamelan yang dimainkan oleh pemuda/pemudi, serta umat Hindu yang sudah menunggu di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru.

 

Pemangku Kawit menyampaikan upakara Melasti ini sebagai awalan untuk pembersihan alat-alat persembahyangan dan pembersihan diri.

 

Ia menyebut sebelum melaksanakan Catur Brata penyepian, harus dilakukan pembersihan secara Sekala dan Niskala. 

 

"Membersihkan perlengkapan alat alat upacara, seperti payung tedung, senjata nawa sanga, dan pembersihan diri secara Sekala dan Niskala," kata Pemangku Kawit, Kamis, 11 Maret 2021 di Pura Agung Jagatnatha Pekanbaru

 

Kata Kawit, setelah upakara Melasti ini dilaksanakan, maka umat Hindu di Kota Pekanbaru sudah bisa mencapai keheningan Bathin.

 

"Dengan upacara ini umat Hindu melaksanakan Nyepi dalam keadaan bersih dan mencapai keheningan Bathin saat waktu Catur Brata penyepian," pungkasnya.

 

Seperti diketahui, pada saat pelaksanaan Catur Brata penyepian yaitu ada empat pantangan atau larangan yang tidak boleh dilakukan umat Hindu saat Nyepi.

 

Pertama, amati geni yaitu berpantang atau tidak boleh menyalakan api, lampu atau alat elektronik

 

Kedua, amati karya yaitu menghentikan kerja atau aktivitas fisik untuk belajar dan refleksi diri atas hidup yang dijalani.

 

 

Ketiga, amati lelanguan yaitu berpantang menghibur diri atau melakukan kesenangan.

 

Keempat, amati lelungaan yaitu dilarang bepergian atau tidak boleh berpergian keluar rumah.

 

Adapun tema untuk menyambut perayaan hari raya Nyepi tahun Caka 1943 tahun 2021, yaitu Kolaborasi dalam Harmoni Menuju Indonesua Maju.