RIAU ONLINE, PEKANBARU- Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi, SIK, MH mengungkapkan bahwa Polda Riau sangat siap dalam melawan para pelaku teror.
Hal ini diungkapkan Agung saat melakukan Konperensi Pers kepada wartawan di ruang Tribrata lantai 5 Gedung Utama Polda Riau jalan Pattimura no 13 Kota Pekanbaru, Jumat 12 Maret 2021.
Dalam keterangan nya kepada awak pers, Agung menjelaskan bahwa Polda Riau selalu concern dalam melawan aksi terorisme. Terkait dengan adanya pengancaman ataupun aksi teror dari orang yang tidak bertanggung, Agung mengatakan bahwa kegiatan aksi teror pada tahun 2020 kita masih ingat pelemparan bom molotov di Kantor Satpol PP.
Kemudian pelemparan bom molotov di rumah salah salah satu awak media di tapung. Para pelaku teror memang jadi target untuk dilumpuhkan oleh jajaran Kepolisian di Polda Riau. Tujuan mereka tentu saja membuat takut targetnya.
Agung mengatakan bahwa meneror ini sangat tidak beradab, karena saat ini jalur komunikasi sangat terbuka dan juga bisa menempuh dengan saluran hukum. Teror dianggap menjadi tujuan bila maksud mereka tidak tercapai.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta dan Direktorat Kriminal Umum Polda Riau yang telah berhasil mengungkapkan kasus ini” ujar Agung.
Kasus ini dilatari oleh terjadi pergantian kepengurusan LAM Riau, tersangka IW (37 thn) merasa ketakutan akan kehilangan pekerjaan dan kehilangan rumah tempat berteduh dengan anak isterinya karena baru sebulan bekerja menjadi Satpam di kantor LAM Riau.
Bersama tersangka BB (37), yang kini dalam pengejaran pihak Reskrimum Polda Riau dan Reskrim Polresta Pekanbaru, membawa kepala anjing di atas motor bersama DD dari kelurahan Labuh Baru kecamatan Sukajadi menuju rumah Muspidauan, yang merupakan Kasi Penkum Kejati Riau di jalan Puyuh Kecamatan Sukajadi. Hari Kamis 5 Maret sekitar sekira pukul 22.00 WIB, pekan lalu.
Dengan menggunakan Sepeda motor Honda Beat dan Honda Vikxion, yang notabene adalah motor ber-plat merah yang dititipkan negara kepadanya, tapi digunakan untuk meneror dengan membuang kepala anjing yang telah ditancapkan pisau di rumah pejabat Kejati Riau ini.
Selain rumah Muspidaun teror ini juga menimpa rumah Nasir Penyalai yang meupakan Sekretaris LAM Provinsi Riau yang dilempari bensin oleh lima pelaku ini. Akhirnya ulah teror mereka dihentikan oleh aparat kepolisian dengan menangkap mereka pada hari Rabu 10 Maret yang lalu.
“Cara cara Teror seperti ini adalah cara-cara kriminal dan kami yang bertugas di bidang hukum tentu akan menghentikannya. Kasus terakhir adalah yang menimpa pejabat Kejaksaan tinggi Riau dengan pelemparan kepala anjing" katanya.
Kasus Sebelumnya yakni Bom Molotov di Kampar, dan pembakaran mobil salah satu ketua Ormas di Rokan Hulu.
"Kami menegaskan kasus ini belum selesai dan kami akan tetap mengusut untuk menuntaskannya," ujar Agung sambil menutup keterangannya