Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Rektorat Jalan Yos Sudarso Rumbai Pekanbaru/DEFRI CANDRA/Riau Online
(DEFRI CANDRA/Riau Online)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) dari berbagai Fakultas melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat Unilak, jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai, Senin, 1 Maret 2021.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa kepada pihak Kampus yang diduga telah menjual skripsi mahasiswa.
Tidak hanya itu, Mahasiswa Unilak juga menuntut transparansi pihak kampus perihal Penebangan pohon yang berada di dekat Fakultas Kehutanan.
"Gelombang aksi ini terjadi setelah Rektor Unilak, Junaidi mengaku setelah ber-audiensi dengan kami telah menjual skripsi mahasiswa, dan itu adalah kecelakaan," ucap Koordinasi Aksi, Amir Arifin Harahap kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin, 1 Maret 2021.
Amir juga menjelaskan, pihak kampus mengaku hanya memindahkan dari satu tempat, ke tempat lain, tapi bukan seperti itu.
Masalah lainnya, terkait tiga mahasiswa yang diberhentikan pihak Rektor Unilak. Tiga mahasiswa bernama George Tirta, Cep Permana, dan Cornelius.
Pemberhentian itu termaktub dalam surat nomor 028/Unilak/Km/2021, 029/Unilak/Km/2021 dan surat keputusan 030/Unilak/Km/2021.
"Untuk menghindari konflik mahasiswa dengan Rektor, silahkan cabut laporan pemberhentian tiga mahasiswa berprestasi, serta men nonaktifkan organisasi mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, sejumlah mahasiswa diduga telah mencoba melakukan penerobosan (dobrak) ruang Rektor serta kursi dalam ruangan Rektor.
Hal itu dilakukan mahasiswa untuk berdialog dengan Rektor terkait DO tiga mahasiswa, Penebangan pohon dan gelombang aksi mahasiswa.