Putri Wahyuni Effendi Alumni Unilak, Rektor: Kami Turut Berduka Cita

Putri-Wahyuni-Effendi-dan-Suami.jpg
(IG/PUTRI WAHYU EFFENDI)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Warga Rumbai, Pekanbaru, Putri Wahyuni Effendi, penumpang pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182-CLC merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning (Unilak).

Rektor Unilak, Dr Junaidi mengatakan, segenap civitas akademika turur berduka cita Putri Wahyuni Effendi menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

"Atas nama Unilak, kami turut berduka cita atas adanya alumni unilak yang menjadi korban pesawat Sriwijaya. Kita mendoakan agar korban diberikan tempat yang terbaik oleh Allah SWT," kata Rektor Unilak, Junaidi, Minggu (10/1/2021).

Ia menjelaskan, Putri merupakan alumni Akuntansi Fakultas Ekonomi Unilak. Warga Jalan Sembilang Gang Pinang, Rumbai tersebut diwisuda tahun 2018 silam.

"Korban merupakan alumni terbaik Unilak. Ia cerdas dan santun," jelas Junaidi.



Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 PK-CLC dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, jatuh Sabtu, 9 Januari 2021, usai kehilangan kontak pukul 14.47 WIB.

Pesawat tersebut hilang kontak di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Keberangkatan Putri Wahyu Effendi ke Pontianak, kampung halaman suaminya. Rencananya perempuan berhijab tersebut akan melangsungkan unduh mantu usai menikah di Pekanbaru, 7 Maret 2020, silam.

Putri menikah dengan Ihsan Adhlan Hakim, warga Pontianak, Kalbar. Ia sudah diboyong ke Jakarta usai menikah. Keduanya duduk di kursi nomor 15 A dan 15 B.

Rencananya, keduanya akan melangsungkan unduh mantu pekan depan di Pontianak, Kalimantan Barat, 20 Januari 2021.

Pesawat tersebut membawa penumpang terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi. Sesuai jadwal take off jam 13.25 WIB landing jam 15.00 WIB. Namun, delay menjadi take off jam 14.14 WIB landing jam 15.50 WIB.