Angka Prevalensi Sunting di Kota Pekanbaru Capai 18 Persen

Ayat-Cahyadi10.jpg
(Muthi Haura/Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru kini berkisar 18 persen. Ada kenaikan 2 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya 16 persen.

Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mendorong agar dinas terkait bisa berupaya menurunkan angka stunting. Ia menargetkan setiap tahun ada penurunan tiga persen.

"Kita upayakan tahun 2022 kasusnya hanya 15 persen. Ada penurunan sekitar tiga persen," jelasnya dalam Sosialisasi Mencegah Stunting di Kota Pekanbaru, Selasa 2 Maret 2021.



Ia pun mengajak semua pihak agar angka prevalensi stunting pada tahun 2024 bisa di bawah 10 persen. Ayat optimis proses penurunan kasus stunting bisa dilakukan secara bertahap.

"Maka kasus stunting ini mesti jadi perhatian, kita di ibu kota provinsi harus optimal dalam mencegah stunting. Saya tegaskan agar semua pihak optimal menurunkan kasus stunting," ujarnya.

Upaya mencegah stunting ini melibatkan semua sektor. Ia berharap agar seluruh anak bisa terbebas dari stunting.

Ayat mengatakan, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini. Para calon ibu nantinya harus mendapat asupan gizi saat mengandung. Batita juga jadi perhatian karena mereka juga harus mendapat asupan gizi yang cukup.