Pemerintah Dikabarkan Hapus Premium, Sabarudi: Kebijakan Tak Populis

Premium-Habis2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Masyarakat Kota Pekanbaru mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, salah satunya warga Panam, Intan.

Menurut Intan, dirinya yang masih berstatus mahasiswi dengan keadaan ekonomi ditengah pandemi Covid-19 ini masih membutuhkan BBM jenis premium.

Menanggapi hal ini, Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi mengatakan, seharusnya pemerintah  tidak memaksa masyarakat untuk beralih ke Pertalite dan juga Pertamax.

Ia meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan penghilangan Premium.

"Sebagai masyarakat awam kondisi seperti saat ini tidak populis jika membuat kebijakan penghapusan Premium," katanya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga mengatakan, sejumlah SPBU yang biasanya menyediakan Premium mengalihkan pelanggannya ke BBM jenis Pertalite ataupun Pertamax.

Karena kelangkaan ini, desas-desus BBM jenis Premium akan dihilangkan juga sudah menjadi perbincangan hangat ditengah masyarakat. Wacana pemerintah untuk menghapuskan Premium ini sudah ada sejak lama.

"Informasi simpang siur, katanya 2021 akan dihapus. Tapi ada kebijakan terbaru kalau tahun 2021 Premium masih ada," ujarnya.



Lebih lanjut, dari informasi yang Sabarudi dapatkan, salah satu alasan kenapa Premium dihapuskan karena Premium dinilai kurang ramah lingkungan.

Sabarudi meminta pemerintah untuk menahan terlebih dahulu kebijakan penghapusan ini, karena saat ini ekonomi masyarakat Indonesia tengah ditimpa pandemi Covid-19.

"Artinya dengan kondisi seperti ini pemerintah harus bersabar untuk membuat kebijakan populis ini. Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini pemerintah harus tahan dulu kebijakan penghapusan Premium," pungkasnya.