RIAUONLINE, PEKANBARU- Memasuki awal tahun 2021 ini, sejumlah musibah bencana melanda Tanah Air. Di antaranya bencana banjir bandang di Kalimantan Selatan dan gempa di Mamuju serta Majene di Sulawesi Barat.
Musibah tersebut berdampak cukup parah bagi warga di lokasi bencana. Apalagi di saat yang sama, pandemi virus corona juga masih mendera, tak terkecuali di kawasan yang mengalami bencana.
Namun kepedulian terhadap sesama terus bergulir. Berbagai lapisan elemen masyarakat turut membantu meringankan beban saudara yang memang membutuhkan pertolongan saat ini.
Seperti di Riau, ada Kelompok relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Mereka menjadi salah satu wadah untuk melakukan aksi sosial peduli terhadap sesama. Mereka berusaha merespon dengan cepat ketika ada suatu bencana seperti di Kalsel dan Sulbar saat ini.
Markom ACT Riau, Wahyu Fitra Suryanda menyebut, hingga kini, secara bertahap bantuan yang mereka himpun telah berangsur dikirimkan. Ia katakan, sebanyak 4000 ton logistik secara bertahap sudah mulai didistribusikan.
"Untuk tahap pertama 3,5 ton beras sudah terhimpun dari Pekanbaru dan bakal bergulir sampai tanggal 6 Februari ini," ulasnya saat diundang di ROL Cast, 2 Februari 2021.
Bantuan berupa logistik mereka kirimkan dengan kapal kemanusiaan. Menurutnya, pengiriman lewat kapal bisa memuat lebih banyak barang. Ia juga memperkirakan durasi waktu jika lewat jalur darat.
"Pakai kapal, bantuan dimuat lebih banyak tonasenya. Kalau truk atau bus, tidak bisa muatan banyak. Apalagi kemungkinan banyak halangan seperti macet kalau lewat darat. Sementara saudara saudara perlu direspon cepat," ujarnya.
Tak hanya logistik seperti sembako, kapal kemanusiaan itu berisikan peralatan bayi, alat kesehatan, dan pakaian dewasa. Namun menurut Wahyu, pangan lebih diutamakan saat ini bagi korban bencana alam.
"Kalau amanahnya adalah pakaian, maka kita distribusikan ke wilayah sekitar Riau saja. Saat ini paling dibutuhkan seperti beras, minyak, makanan cepat saji, gula, teh, dan bahan makanan lainnya," terang lelaki berkacamata tersebut.
Pendistribusian bantuan dengan kapal melewati Teluk Bayur. Ketika sudah sampai di lokasi, mereka juga bakal mendirikan sejumlah dapur umum yang memasak makanan setiap harinya.
"Ada Induk Posko Daerah (IPD) dan Induk Posko Wilayah (IPW). Tersebar poskonya (dapur mandiri) di 13 titik di satu wilayah," terang Wahyu.
Ia menilai bahwa warga Pekanbaru, Riau cukup dermawan dalam membantu korban bencana. Untuk itu, Wahyu berharap dan mengajak masyarakat ikut berkolaborasi bersama ACT dalam aksi-aksi kemanusiaan.
"Perlu kolaborasi dari seluruh lapisan elemen masyarakat. Kita perlu memposisikan diri kita seperti saudara. Jika ada yang ingin menyumbang, bisa juga langsung datang ke kantor ACT di Jalan HR Soebrabtas Nomor 84 C," paparnya.