RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru canangkan sekolah tatap muka pada Februari 2021 dengan SOP sangat ketat. Meski begitu, Pakar Pendidikan, Afrianto Daud menyebut membuka sekolah bukan berarti belajar via daring akan ditinggalkan.
"Daring ini sudah menjadi kebutuhan jangka panjang dan akan tetap kita gunakan," katanya.
Afrianto menjelaskan, ada tiga hal yang harus dimiliki pendidik untuk pembelajaran melalui daring. Pertama, guru harus meningkatkan kemampuan dalam hal media. Guru juga harus mengerti bagaimana menggunakan media daring sehingga pembelajaran menjadi efektif.
"Mau tidak mau. Itu sudah keperluan dan kebutuhan. Ada atau tidak ada pandemi," ujarnya.
Kedua, metode. Jangan sampai metode mengajar guru selama daring itu menggunakan metoda ceramah saja. Kalau hanya menggunakan metode ceramah, anak didik pasti merasa bosan.
"Pasti bosan anak-anaknya. Di dalam kelas aja mereka bosan, apalagi secara daring," katanya.
Lebih lanjut, Afrianto menjelaskan, metode ketiga adalah dengan materi atau bahan ajar yang menarik. "Itu sangat banyak tergantung kreatifitas guru. Jadi guru-guru mari tetap terus belajar untuk bisa mengajar lebih baik."
Lulusan Monash University Australia ini juga mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini, belajar daring dirasa lebih baik.
"Oleh karena itu, mari kita bekerja sama semua. Pemerintah, Parlemen, masyarakat, dan semuanya, terutama masalah daring ini. Kita bantu bagaimana pembelajaran bisa jalan," pungkasnya.