Saling Tuding, Pemko Pekanbaru Butuh Formulasi Baru Penanganan Sampah

aidil-pengamat.jpg
(istimewa)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru masih dibelit permasalahan sampah yang tak kunjung usai. Terkini, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Jamil kepada publik menegaskan agar Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) segera menuntaskan permasalahan sampah.

Pengamat Komunikasi Politik, Aidil Haris menilai dalam konteks komunikasi organisasi, maklumat yang diberikan Sekdako kepada DLHK ini justru terlihat seperti saling menyalahkan dalam tubuh Pemko.

"Mereka menggunakan saluran media massa untuk memperlihatkan eksistensi-nya. Selama ini kan tertuju ke Wali kota. Padahal menurut mereka ini salah satker (DLHK). Padahal ini saling menyalahkan," jelas Aidil.

Aidil menilai sejatinya apa yang dilakukan Sekdako adalah hal lumrah dalam konteks atasan dan bawahan dalam sebuah organisasi. Namun ketika dilakukan di publik terlihat seperti menyalahkan sepihak.



"Instruksi dalam konteks yang benar tentu tidak ada persoalan, tapi kan mereka juga harus pahami kondisi ini. Mereka harus paham mekanismenya, jika di bawah rusak kan di atas juga rusak. Tidak bisa disalahkan sepihak," jelas Aidil

Dosen Universitas Muhammadiyah Riau ini menyebut evaluasi terkait sampah tidak hanya dibebankan kepada DLHK namun juga Pemko sehingga tidak saling tuding.

"Pimpinan harus mengevaluasi diri mereka sendiri juga, termasuk dengan OPD sehingga tidak saling tuding," tegas Aidil.

Aidil melihat, permasalahan sampah di Pekanbaru membutuhkan formulasi baru dalam penanganannya sebab masalah yang sama terus berulang setiap tahun.

Ia menyebut evaluasi pengelolaan harus dilakukan salah satunya adalah dengan menjadi sampah sebagai alternatif energi dan PAD Riau.

"Bisa saja diupayakan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, sudah ada tempat belajar. Masalahnya Pemko mau atau tidak? Katanya kota smart city madani tapi kok gagal kelola sampah," tutup Aidil.