Didukung Nasabah dan Masyarakat, Konversi BRK Syariah Semakin Dekat

RIAUONLINE, PEKANBARU - Persiapan konversi Bank Riau menjadi Bank Riau Kepri semakin mendekati kenyataan. Dalam rapat paripurna DPRD Riau, Wakil Gubernur Edi Natar menyampaikan jawaban kepala daerah atas pandangan umum fraksi DPRD Riau yang disampaikan Senin pekan lalu. 

Dalam paparannya, Wagub menjelaskan bahwa rencana konversi ini mendapat respon positif baik nasabah maupun karyawan. 

"Referensi nasabah menunjukkan 97,3 persen memilih tetap menjadi nasabah bank BRK syariah. Masyarakat non nasabah 95,1 persen mendukung konversi BRK, dan 100 persen karyawan sepakat BRK menuju syariah" papar Wakil Gubernur, Senin 11 Januari 2021. 

Edy Natar menyebut, perubahan yang disarikan dalam Perubahan Perda no. 10 tahun 2002 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah dari Perusahaan Daerah (PD) Menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunna Daerah ini Sudah dicantumkan di Rencana Bisnis Bank (RBB) 2021-2023.

Dalam konversi ini, BRK berpedoman kepada  Peraturan POJK no. 64/OJK.03/2016  dan Surat Edaran OJK no. 02/OJK/2017.

Edy mengingatkan  bahwa BRK tidak dapat kembali menjadi bank konvensional setelah menjadi bank syariah sehingga perlu melakukan kajian bisnis dan studi kelayakan sebelum dilakukan konversi selambat-lambatnya 2023.

Edy menyebut, Bank Riau Kepri Syariah telah menyiapkan Corporate Plan atau rencana perusahaan lima tahunan.

"Menjadi bank umum syariah terkemuka, terpercaya, dan beedaya saing dengan asset 40 Triliun dan tingkat kesehatan Bank sehat melalui pembiayaan konsumer, mikro kecil menengah, dan pembiayaan komersil dan korporasi," jelas Edy. 

Tahapan konversi akan berlangsung lima tahun dengan grand roadmap yang dimulai pada 2021 berupa Penguatan pondasi, kompetensi dan produktivitas sumber daya insani, 2022-2023 meningkatkan daya saing, dan proses bisnis dan tahap ketiga 2024-2025 tumbuh sehat berkelanjutan dan akselerasi bisnis perluasan jaringan kantor di luar Riau dan Kepulauan Riau.