RIAUONLINE, PEKANBARU - Masterplan pengendalian banjir Kota Pekanbaru telah rampung. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru bakal memulai pekerjaan berdasarkan masterplan tersebut.
Pada masterplan ini terdata sebanyak 375 persoalan menyebabkan banjir. Hal ini di dominasi akibat drainase yang tidak berfungsi dengan baik. Kemudian juga ukuran saluran dan gorong-gorong drainase yang kecil.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pihaknya juga sudah memiliki catatan data diameter drainase, dan cara untuk menangani masalah di masing-masing titik masalah banjir tersebut.
"Dari masterplan ini terdata sebanyak 375 persoalan banjir, dari 112 titik banjir yang ada," kata Indra.
Menurutnya, total 112 titik banjir yang terdata menyebar hampir di 12 Kecamatan di Kota Pekanbaru. Namun, mendominasi di Kecamatan Tampan.
Ia mengungkapkan, pihaknya akan bekerja sesuai dengan kondisi tingkat kerawanan banjir suatu wilayah. Menurutnya ada penanganan jangka pendek, menengah, dan penanganan jangka panjang.
"Ada yang bisa ditangani dengan cepat, misalnya (drainase) yang tersumbat. Ada juga yang membutuhkan perencanaan terlebih dahulu, itu masuk penanganan jangka panjang," terangnya.
Ia mengaku telah melakukan inventarisasi titik banjir tersebut. Untuk pekerjaan yang membutuhkan perencanaan, seperti konstruksi ulang drainase akan dilakukan penanganan jangka panjang.
Namun, hal itu dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah untuk penanganan jangka panjang yang membutuhkan perencanaan.
"Kita berdayakan OP kita untuk menangani skala yang mendesak. Misalnya hambatan di saluran, hambatan di drainase, gorong-gorong itu kita aksi langsung," ulasnya.