(olivia)
Selasa, 1 Desember 2020 19:01 WIB
(olivia)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Laboratorium biomolekuler milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, hingga saat ini belum beroperasi untuk umum. Pasalnya, labor tersebut masih terkendala izin operasional pemeriksaaan swab. Izin hingga kini belum keluar.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dr Zaini Rizaldy Saragih Selasa, 1 Desember 2020 siang. Menurutnya segala perlengkapan laboratorium saat ini sudah lengkap meski belum beroperasi untuk umum.
"Kalau alat-alat laboratorium sudah lengkap. Tinggal izin nya saja dari Balitbangkes masih di proses," ujar Zaini.
Disamping itu, pihaknya juga tidak dapat memastikan izin tersebut dapat keluar. Sbeban semuanya tergantung dari pemerintah pusat. Namun, diperkirakan izin operasional tersebut tidak terlalu lama diproses oleh Balitbangkes.
Baca Juga
Zaini berharap dalam satu pekan ini izin operasional laboratorium biomolekuler dapat tuntas. Sehingga dapat beroperasi untuk umum dalam pemeriksaan sampel swab bagi warga Kota Pekanbaru.
"Mudah-mudahan secepatnya bisa selesai izinnya. Kapannya kita belum bisa pastikan. Tapi itu biasanya tidak lama," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Laboratorium biomolekuler tersebut berada di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan. Pengadaan laboratorium tersebut, ungkap Zaini, mencapai Rp7 miliar.
Disamping itu, meski izin operasional laboratorium untuk umum belum keluar, namun hingga kini tempat itu sudah menguji 100 sampel swab. Pemeriksaan sampel swab dilakukan untuk kalangan internal sebagai uji coba laboratorium.
"Saat ini, laboratorium itu masih melayani pemeriksaan sampel swab internal atau pasien yang dirawat di RSD Madani saja. Jika izin operasional laboratorium ini sudah keluar, maka laboratorium ink mampu memeriksa hingga 1.000 sampel swab dalam sehari," jelasnya.