RIAUONLINE, PEKANBARU - Kartunis Riau, Eko Faidzin mengutuk keras majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo yang beberapa waktu lalu menampilkan kartun sesosok pria memakai pakaian timur tengah yang disebut sebagai karikatur nabi Muhammad.
"Sebagai muslim dan kartunis, aku mengutuk keras pembuatan kartun nabi Muhammad" jelas Eko kepada Riauonline, Jumat 31 Oktober 2020.
Eko, sebagai kreator Fakartun yang juga acap menggunakan satire dalam karya-karyanya menilai apa yang dilakukan kartunis Charlie Hebdo ini tidak lagi sesuai dengan kaidah kebebasan berekspresi dalam seni karena sudah menyerang nilai-nilai yang dianut kelompok lain.
"Seharusnya atas nama kebebasan berekspresi pun, kalau mereka tau bahwa nabi Muhammad tidak boleh digambarkan dalam bentuk apapun sebaiknya ya menghargai Islam" ujar Eko.
Eko menjelaskan, keberhasilan kartun satir terletak di reaksi pihak yang dijadikan objek satir.
Namun demikian, kendati tidak ada aturan baku mengenai kartun satir sebagai media seni, namun etika kebebasan berekspresi juga harus dijaga.
"Pesan kartun satire apabila ada reaksi dari yang disindir atau disinggung berarti si pembuat berhasil dalam karyanya Sebenernya tidak ada aturan atau pedoman bikin kartun. Namun kalau menyangkut agama apalagi nabi Muhammad tidak dibolehkan" jelas Eko.
Anggota Sindikat Kartunis Riau (Sikari) ini menyebut dalam Islam menggambar nabi saja tidak boleh apalagi melecehkannya. Hal ini tentu sangat melukai umat Islam.
"Soalnya menggambar nabi yang baik-baik saja dilarang apalagi melecehkan" tutupnya.