RIAUONLINE, PEKANBARU - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) akan melaksanakan deklarasi besok, Jum'at 16 Oktober 2020. Sejumlah kelompok menolak KAMI termasuk Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai yang menyatakan akan menolak deklarasi KAMI dengan cara apapun.
Pengamat politik Riau, Tito Handoko menilai potensi konflik horizontal antar kelompok masyarakat ini dapat diminimalisir dengan mediasi antar kelompok yang mungkin berkonflik.
"Ruang dialog harusnya dibuka selebar-lebarnya, dipertemukan kelompok-kelompok tersebut. Mendiskusikan urgensi deklarasi kelompok tersebut apa. Karena pada prinsipnya tidak ada yang dilanggar," ujar Tito Tito via sambungan telepon pada Kamis malam, 15 Oktober 2020.
Ia menyebut, mediasi oleh pihak kepolisian atau pemerintah provinsi Riau melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) bisa menjadi jalan tengah konflik yang mungkin terjadi.
Tito menjelaskan, dibentuknya kelompok-kelompok seperti KAMI atau Aliansi Pemuda Riau Cinta Damai tersebut sebagai saluran komunikasi sudah diatur dan dijamin dalam konstitusi negara. Namun ia mengingatkan agar jangan sampai melanggar hak orang lain.
Ia mengingatkan agar diperhatikan jangan sampai antar kelompok tersebut berselisih karena alasan sentimentil dan politik. Karena aksesnya bisa mempengaruhi kondusifitas Riau.
"Kita di Riau kan adem ayem saja, takutnya dengan adanya kegiatan tersebut nanti jadi gaduh, kan tidak bagus. Makanya harus diclearkan dulu perizinan, dan legalitas organisasinya seperti apa. Kan sudah ada UU mengenai Ormas yang mengatur mengenai kelompok-kelompok yang ada di Indonesia" tutup dosen Ilmu Pemerintahan UNRI ini.