Kepala Kanwil DJP Riau, Farid Bachtiar memberi penjelasan kepada sejumlah awak media. Usai agenda penandatanganan kerja sama optimalisasi pemungutan pajak pusat dan daerah, Rabu (26/8/).
(olivia)
Laporan: Larad Olivia
RIAUONLINE, PEKANBARU - Dimasa pandemi, hampir seluruh sektor mengalami penurunan grafik pendapatan. Tak terkecuali perhotelan dan restoran. Daerah sebaiknya tidak hanya mengandalkan pendapatan dari sektor pajak dan perhotelan, namun juga menggali dan meningkatkan sumber daya yang bisa meningkatkan optimalisasi penerimaan daerah dari sektor pajak.
Demikian dikatakan Kepala Kanwil DJP Riau, Farid Bachtiar memberi penjelasan kepada sejumlah awak media usai agenda penandatanganan kerja sama optimalisasi pemungutan pajak pusat dan daerah, Rabu (26/8/).
Kerjasama itu ditandatangani oleh Walikota Pekanbaru, Dr Firdaus MT, Kepala Kanwil DJP Riau, serta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin di ruang rapat lantai 3 MPP Pekanbaru.
"Sebenarnya kita mulai tahun lalu, 2019. Kerjasama ini sebagai pilot project dalam memaksimalkan pajak pusat dan pajak daerah," kata Walikota.
Proses penandatangan ini secara virtual. Ada 75 kabupaten/kota di Indonesia ikut sebagai pilot project, dengan tujuan yang sama, memaksimalkan pajak pusat dan pajak daerah.
Farid Bachtiar mengungkapkan bahwa optimalisasi ini tidak hanya bicara tentang target, namun juga bagaimana menggali, meningkatkan kapasitas sumber daya dan beberapa faktor yang diharapkan bisa meningkatkan optimalisasi penerimaan daerah dari sektor pajak.
"Akibat Covid-19, restoran dan hotel memang mengalami penurunan usaha yang cukup drastis. Kalau dalam kondisi seperti ini kita hanya mengandalkan pendapatan dari sektor tersebut, kita malah tidak akan dapat apa-apa. Untuk itu kita juga genjot Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), P2 dan P3," jelas Farid.
Dalam upaya ini, Farid mengungkapkan kalau pihaknya tidak hanya bicara tentang bagaimana menggali sehingga bisa lebih optimal dan sesuai dengan aturan, namun juga melakukan pelatihan.
"Ya, seperti teknis penilaian properti, kita akan berikan pelatihan-pelatihan untuk kawan-kawan di Pemda,'' ungkapnya.
Berdasarkan penuturan Farid, di Riau sendiri sudah dilaksanakan piloting, tepatnya di Siak. Pihaknya melakukan peningkatan-peningkatan kapasitas pegawai.
"Nantinya, kita akan laksanakan roll out. Akhir Desember akan coba gali potensi untuk bidang P3," kata Farid.
Lebih lanjut ia katakan, akan ada penyesuaian karakteristik masing-masing wilayah yang ada di Riau. Serta akan melakukan identifikasi target-target mana dari kebijakan pajak daerah yang beririsan dengan tugas dan kewenangan.
"Rerncana-rencana juga sudah kita buat dan akan segera diimplementasikan. Akan ada kordinasi lebih erat lagi dengan Bapenda," paparnya.
Farid berharap, ke depan pihaknya bisa mengoptimalkan penerimaan pajak daerah, maupun pendapatan pusat.