RIAU ONLINE, PEKANBARU- Politikus PAN, Nofrizal mengaku tidak setuju dengan Satpol PP Kota Pekanbaru yang merazia seluruh di kota Pekanbaru.
Pasalnya hal tersebut akab membuat para tamu merasa tidak nyaman dan menganggu privasi tamu yang menginap.
"Razia harus berdasar, seperti adanya aduan dari masyarakat seperti ada laporan dugaan prostitusi dan narkoba. Karena kita (hotel) ingin meningkatkan kunjungan tamu," katanya, Sabtu 8 Agustus 2020.
Pada razia penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar di sejumlah hotel melati, Jumat 7 Agustus 2020 malam, Satpol PP menangkap pasangan yang bukan pasutri.
Selain itu terdapat juga tamu hotel yang diduga mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau ini mengaku ndukung langkah yang dilakukan oleh Satpol PP tersebut untuk memberikan rasa jera.
"DPRD memang ada mendengar ada hotel yang memanfaatkan hal tersebut, dan itu harus diberikan teguran oleh Pemko Pekanbaru. Apalagi ini penyakit masyarakat," cakap Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, itu.
Berdasarkan data, pelaku yang ditangkap sebanyak 56 orang. Dengan rincian 30 perempuan dan 26 laki-laki.
"Aada 14 pasangan," ujar Pelaksana tugas Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Burhan Gurning.
Puluhan orang yang tertangkap ini diangkut ke kantor Satpol PP Pekanbaru dan diberikan pembinaan.
Sedangkan tamu yang menggunakan sabu diproses kepolisian.