RIAU ONLINE, PEKANBARU - Akses pintu masuk ke Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru akan diperketat. Baik akses masuk melalui jalur darat di perbatasan, laut di pelabuhan dan udara di Bandara SSK II Pekanbaru. Pembatasan orang masuk dan keluar dari Kota Pekanbaru ini diberlakukan menyusul akan diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Pelabuhan dan bandara tidak tutup, tapi diperketat, pergerakan orang dibatasi, tapi logistik harus tetap jalan. Karena di Pekanbaru kan stok kebutuhan pangannya masih bergantung ke daerah lain," kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Riau di Gedung Daerah, Sabtu 11 April 2020.
Jika PSBB diberlakukan, maka masyarakat miskin, rentan miskin dan masyarakat terdampak virus corona akan mendapatkan bantuan. Bantuan ada yang berupa paket sembako dan uang tunai yang disiapkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
"Nanti akan ada bantuan paket sembako menjelang ramdahan. Kemudian masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan jaminan sosial dari pemerintah pusat , akan kita bantu dari Pemko Pekanbaru sebesar Rp 300 per bulan, per KK khususnya untuk masyarakat miskin dan rentan miskin serta keluarga terdampak covid-19 yang tidak tercover oleh bantuan jaminan sosial,"kata Firdaus.
Selain itu, jika PSBB sudah efektif diberlakukan dan masyarakat tidak dibenarkan keluar rumah, maka masyarakat miskin, rentan miskin dan terdampak covid-19 akan mendapatkan bantuan harian.
"Jadi selain bantuan sembako dan bantuan bulanan, nanti juga akan ada bantuan harian, selama 14 hari atau bisa diperpanjang kalau situasi belum kondusif," ujarnya.