Kapolri-Panglima TNI luncurkan Dashboard Lancang Kuning Nasional, Aplikasi Cegah dan Tangkal Karhutla/Diskominfo Riau.
(Diskominfo Riau)
RIAU ONLINE, PEKANBARU-Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Idham Aziz bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meluncurkan Dashboard Lancang Kuning Nasional, sebuah aplikasi berbasis Android yang dimanfaatkan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Peluncuran aplikasi yang mengadopsi Dashboard Lancang Kuning yang dikembangkan oleh Polda Riau itu dilakukan di Balai Serindit, komplek kediaman dinas Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Riau, Senin.
Sebanyak 11 Polda di seluruh Indonesia mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat hingga Kalimantan Utara yang selama ini rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mulai hari ini resmi menggunakan aplikasi tersebut.
"Saya perintahkan Wakapolda yang ada Karhutla datang dan belajar (aplikasi Lancang Kuning) ke Riau," kata Idham dalam sambutannya.
Idham mengatakan bahwa Karhutla saat ini bukan hanya sebatas sebagai permasalahan nasional, namun juga menjadi atensi internasional. Untuk itu, dia mengatakan perlu terobosan untuk mencegah dan menanggulangi bencana yang terjadi tiap musim kering itu secara cepat dan tepat.
Sebagai informasi, Dashboard Lancang Kuning merupakan hasil kerja keras Polda Riau sebagai deteksi dini titik api. Kapolri ketika ke Riau pada Februari lalu mendampingi Presiden melihat langsung pola kerja aplikasi yang telah diunduh 50 ribu kali tersebut.
Panglima TNI dan Kapolri serta Kepala BNPB Letjen Doni Monardo menyempatkan diri untuk langsung menjajal aplikasi tersebut. Secara bergantian keduanya menghubungi personel di lokasi kebakaran lahan. Anggota yang dihubungi melaporkan secara langsung situasi di lokasi beserta penanganannya.
Kepada seorang personel yang menjabat Kapolsek di Kabupaten Siak, Kapolri juga memberikan semangat dan meminta menjaga kesehatan selama memadamkan api. Dia juga menjanjikan personel tadi untuk sekolah lebih tinggi jika bekerja dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Idham juga mengingatkan agar peluncuran Dashboard Lancang Kuning tak hanya sebatas kegiatan seremoni belaka. Dia meminta agar 11 Polda yang telah belajar dan menerapkan aplikasi tersebut untuk langsung merealisasikan program itu.
"Saya mau setelah pulang dari sini (Pekanbaru), semuanya direalisasikan. Pada akhirnya apapun semua program yang kita buat kalau nanti pelaksanaan tidak seperti yang kita rencanakan, tidak bagus. Saya berharap para Kapolda bergandengan tangan bersama TNI dan seluruh komponen masyarakat untuk selesaikan permasalahan ini," jelasnya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan aplikasi ini memberikan data hotspot dan informasi pendukung seperti arah angin hingga potensi awan untuk menyemai garam hujan buatan.
Hadi menerangkan, langkah pertama aplikasi ini adalah deteksi dini karena mampu memantau titik panas sebagai indikasi kebakaran lahan dari jarak jauh. Titik panas yang tertangkap satelit digunakan merupakan real time atau setiap waktu.
"Dulu petugas sering terlambat mendapatkan keberadaan titik panas karena satelit berputar enam jam sekali. Sekarang real time di manapun titik panas berada," kata Hadi.
Setelah deteksi, petugas terdekat di lokasi yang terpantau aplikasi ini akan melakukan identifikasi. Apakah titik panas tadi sesuai data aplikasi untuk selanjutnya dikategorikan mulai dari tingkat rendah, sedang dan tinggi.
Usai identifikasi, langkah berikutnya adalah eksekusi atau pemadaman. Personel terdekat akan dikerahkan termasuk peralatan seperti pompa hingga helikopter water bombing.
"Petugas di lapangan harus satu visi, satu komando sehingga setiap titik api bisa dipadamkan dengan baik," ucap Hadi.