PARA pebatik Rumah Batik Andalan binaan Program CD RAPP dan APR sedang mengikuti pelatihan membatik lanjutan bersama dua seniman kriya dari Yogyakarta, Senin (13/01/20), di BPPUT, Townsite II, Pangkalan Kerinci.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PANGKALAN KERINCI - Para pembatik Rumah Batik Andalan (RBA) terus berbenah meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing secara nasional.
Melalui program Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bagian dari APRIL Group, bekerjasama dengan PT Asia Pacific Rayon (APR), menggelar pelatihan membatik lanjutan bagi para pembatik RBA.
Selain mematangkan ciri khas motif batiknya, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kualitas para pebatik agar bernilai jual tinggi.
Para pembatik merupakan ibu-ibu rumah tangga sekitar wilayah operasional perusahaan, dilatih langsung oleh dua seniman kriya, Ananta Hari Noorsasetya dan Miriam Veronica Ni Nyoman dari Yogyakarta.
Ditemui di sela pelatihan, Ananta mengatakan, para pebatik RBA sudah memiliki dasar yang kuat, hanya tinggal menemukan ciri khasnya masing-masing. Terlebih, potensi Batik dikembangkan RBA sangatlah besar untuk dikreasikan.
“Kuncinya ada di motif dan pengembangan, bagaimana merespon alam dijadikan motif dari bentuk nyata ke bentuk dekoratif, namun tetap mempertahankan konteks kedaerahannya,” kata Ananta Senin (13/1/2020), di BPPUT, Townsite II, Pangkalan Kerinci.
Ananta optimistis, batik produksi RBA ini mampu bersaing dengan pebatik dari luar dan mereka harus percaya diri ketika ada mempertanyakan motif buatannya.
“Itulah tugas para pebatik memperkenalkan prioritas motifnya. Saya yakin dengan adanya desain baru nanti maka akan menjadi pengayaan batik di Riau,” katanya.
Sementara, Miriam menambahkan pemilihan kombinasi warna akan membuat batik menjadi semakin menarik.
“Ciri khas Batik Bono ini terang, dan ini bisa kita kreasikan lagi dengan memanfaatkan pewarna alami,” ujar Miriam telah berpengalaman membina kelompok pembatik di sejumlah daerah sejak 2011 silam.
CD Head RAPP, BR Binahidra Logiardi mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas batik bono agar semakin dikenal di dunia. Salah satunya berkolaborasi dengan APR dalam menggandeng disainer dan seniman profesional di Indonesia.
"Batik ini memiliki banyak keterkaitan, mulai dari ekonomi, sosial, budaya dan nilai warisan sejarah yang kuat. Jadi kita ingin batik ini menjadi ikon Pelalawan dengan motif kebudayaan yang mendunia," jelasnya.