RIAU ONLINE, PEKANBARU - Inovasi dan kreativitas dilakukan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, dengan mengedepankan informasi teknologi berupa aplikasi Lancang Kuning dalam upaya pencegahan serta pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mendapat apresiasi dari Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz.
Tak hanya memberi apresiasi di depan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Gubernur Riau Syamsuar, serta pejabat Mabes Polri lainnya, Kapolri Jenderal Idham Aziz memerintahkan kepada Asisten Operasi, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, untuk memasang aplikasi Dasboard Lancang Kuning di 13 Polda rawan karhutla di Indonesia.
"Pencegahan Karhutla harus dikedepankan. Apa dilakukan Polda Riau sangat bagus, Polda lainnya harus mencontoh. Saya minta Asops Mabes Polri untuk memasang alat serupa di 13 Polda rawan Karhutla," ungkap Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz, Rabu, 12 Februari 2020, di Posko Relawan Pemadam Karhutla, Purna MTQ, Pekanbaru.
Aplikasi Dasboard Lancang Kuning merupakan aplikasi yang dibuat oleh Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi diawal-awal menjabat sebagai Kapolda Riau. Dalam sebuah acara digagas RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 15 Oktober 2019, Kapolda memaparkan sistem informasi teknologi yang ia rintis ketika itu di hadapan ratusan peserta "Mengenal Tools Google untuk Filter Informasi dan Hoaks di Era Disrupsi".
Di aplikasi tersebut, ungkap Agung Setya, saat paparan di depan Kapolri, Panglima TNI dan Gubernur Riau, Rabu sore, di Posko Karhutla, Lanud Roesmin Nurjadin, menggabungkan beragam sistem teknologi.
"Dashboard Lancang Kuning ini bertujuan agar bisa menentukan langkah kongkrit yang sama. Aplikasi ini bisa menentukan titik api, sehingga kita bersama-sama memobilisasi orang di lapangan, termasuk personel Polri terlihat di lokasi melalui nomor ponsel terpantau melalui Dasboard Lancang Kuning," ungkap Kapolda Agung Setya.
Dashboard ini, jelasnya, akan memberi tahu dimana ada titik api (Hotspot), memberikan info dari lahan gambut yang terbakar, juga menentukan apabila ada titik api di atasnya. Termasuk melihat di titik api mana dan pemilik lahannya pribadi atau korporasi.
Kedatangan Kapolri Idham Aziz dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto ke Pekanbaru guna memantau upaya pencegahan dan pemadaman Karhutla di Riau.
Tiba di Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru Rabu sore pukul 16.00 WIB, Kapolri dan Panglima langsung melakukan rapat tertutup bersama Gubernur Riau, Syamsuar, Kapolda Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fadjar, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka serta perangkat pemerintah provinsi lainnya.
Dalam paparannya, Gubernur Syamsuar sebagai Dansatgas Karhutla, menjelaskan dan memperkenalkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning kepada Kapolri dan Panglima TNI dan rombongan Perwira tinggi lainnya. Menurut Syamsuar, aplikasi ini merupakan inovasi kreatif dari Polda Riau.
Sementara itu, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyanto mengatakan, aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang dikembangkan Polda Riau selaras dengan sistem teknologi diluncurkan Badan Restorasi Gambut (BRG).
Lembaga yang dibentuk usai Karhutla hebat di Riau 2015 ini, membangun sistem Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut (Sipalaga). Sistem ini bisa memantau apakah lahan gambut di suatu daerah kering atau basah, Januari 2019.
Sipalaga berguna untuk mendeteksi potensi Karhutla akibat kekeringan di lahan gambut. Sistem ini bekerja laiknya seperti alat pendeteksi dini tsunami.
Dengan Sipalaga, bisa tahu, apakah suatu kawasan gambut terdeteksi kering atau tidak, dan rentan terhadap karhutla atau tidak. Caranya dengan mengukur tinggi muka air di lahan gambut.
Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, aplikasi Lancang Kuning tersebut bisa dikoordinasikan dengan BRG, sehingga pencegahan dan penanganan Karhutla lebih maksimal.
"Terima kasih Pak Gubernur, Kapolda Riau, Danrem dan jajaran sudah berinovasi kreatif dengan aplikasi ini. Aplikasi ini Ini sangat bermanfaat” kata Hadi.