Banjir kiriman dari hulu akibat meluapnya air Sungai Kuantan di Kabupaten Singingi (Kuansing), Riau kini melanda sejumlah Kecamatan di bagian hilir Kuansing.
(istimewa)
Laporan: ROBI SUSANTO
RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN - Banjir kiriman dari hulu akibat meluapnya air Sungai Kuantan di Kabupaten Singingi (Kuansing), Riau kini melanda sejumlah Kecamatan di bagian hilir Kuansing.
"Selasa ini puncaknya banjir kiriman merendam sejumlah desa di Kecamatan Cerenti," ujar Camat Cerenti, Yuhendra ketika dihubungi RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 24 Desember 2019.
Hingga kini katanya, berdasarkan laporan dari masing-masing desa ada sekitar 1.134 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir luapan Sungai Kuantan.
"Hanya tiga desa di Kecamatan Cerenti yang tidak terdampak banjir, selebihnya terdampak," kata Yuhendra.
Tiga desa yang tidak terdampak banjir di Cerenti di antaranya Desa Kompe, Pasar Cerenti dan Koto Peraku. Yuhendra mengatakan, ketinggian air saat ini ada yang mencapai 1 meter.
"Tadi kondisi air masih naik. Di Cerenti sendiri air mulai masuk Minggu sore lalu, dan Selasa ini puncaknya," katanya.
Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tapi banjir katanya, juga merendam sekitar 133 hektar lahan pertanian di Kecamatan Cerenti.
Lahan pertanian yang terparah terdampak banjir adalah di Desa Pulau Bayur luasnya mencapai 50 ha, Sikakak 38 ha, dan Tanjung Medan 35 ha.
Yuhendra menambahkan, untuk bantuan banjir pemerintah kecamatan bersama TNI/Polri sudah menyalurkan sejak Senin lalu. "Senin bantuan sudah kita salurkan, waktu itu air masih belum naik," katanya.
Berikut Data 9 Desa di Kecamatan Cerenti Terdampak Banjir Kiriman Luapan Sungai Kuantan
1. Teluk Pauh 137
2 Pulau Bayur 274
3. Sikakak 550
4. Kampung Baru 15
5. Pulau Jambu 93
6. Tanjung Medan 38
7. Pesikaian 7
8. Kampung Baru Timur 6
9. Pulau Panjang Cerenti 14
Sebenarnya banjir kedua ini mulai terjadi sejak Minggu, 22 Desember 2019. Tapi kini untuk wilayah hulu seperti Kecamatan Kuantan Mudik, Hulu Kuantan, Gunung Toar, Kuantan Tengah, air sudah jauh surut meskipun masih ada beberapa rumah yang masih tergenang.
Banjir kedua ini memang lebih besar dari banjir sebelumnya. Tapi banjir kedua lebih cepat surut bila dibanding banjir pertama lalu yang terjadi sejak Senin, 9 Desember 2019 lalu.
Selain di Kecamatan Cerenti, sejumlah desa yang masih terdampak banjir hingga kini yakni Kecamatan Inuman. Warga Kecamatan Inuman, Andi Pardius ketika dihubungi mengatakan, air disejumlah desa di Kecamatan Inuman baru surut sekitar 5 centimeter.
"Surut mulai pukul 09.00 WIB pagi tadi," ujar Andi, Selasa sore.
Di Kecamatan Inuman katanya, desa yang ada di seberang Kecamatan itu semuanya terdampak oleh banjir luapan Sungai Kuantan.
Desa yang terdampak mulai Desa Ketaping Jaya, Pulau Panjang Hilir, Pulau Panjang Hulu, Pulau Sipan, Seberang Pulau Busuk. "Kalau sudah banjir kami yang tinggal diwilayah seberang kecamatan ini terdampak," katanya.
Selain Kecamatan Inuman dan Cerenti, Kecamatan yang terparah terdampak banjir adalah Kecamatan Kuantan Hilir Seberang dan Pangean. Di dua kecamatan ini juga ribuan rumah juga terdampak banjir apabila Sungai Kuantan meluap.
Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Pemeberdayaan Masyarakat dan Desa Kuansing melalui Kepala Bidang Jaminan Sosial Bencana dan Rehabilitasi Sosial, Irhandi mengatakan, banjir kedua ini ada 11 Kecamatan yang terdampak banjir.
"Banjir kali ini memang lebih besar dari banjir pertama lalu. Jumlah yang terdampak sama dengan banjir pertama lalu," ujar Irhandi, Senin lalu.