(Hasbullah)
Senin, 21 Oktober 2019 20:45 WIB
(Hasbullah)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dilibatkannya Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam kabinet Jokowi jilid II dianggap sebagai bentuk cerminan demokrasi yang baik.
Hal tersebut diungkapkan oleh anggota DPR RI fraksi PKB, Abdul Wahid. Menurut Wahid apa yang dilakukan Prabowo dan Jokowi secara kondusifitas cukup baik.
"Dari sisi kondusifitas politik ya bagus, saya tidak melihat efektivitas ya, apakah efektif atau tidak nanti kita ukur, yang jelas ini cerminan demokrasi yang baik," ujar Wahid, Senin, 21 Oktober 2019.
Dijelaskan Wahid, dengan Jokowi mengakomodasi keinginan Prabowo membangun Indonesia, merupakan bukti bahwa Jokowi tidak menerapkan sistem politik balas dendam.
Baca Juga
Disinggung mengenai pemerintahan yang tidak ada check and balance, Wahid menjelaskan bahwa Indoensia menganut sistem pemerintahan presidensial, bukan parlemensial.
Meski masuk dalam kabinet, bukan semata-mata Gerindra tidak bisa memberikan kritikan kepada Jokowi. Gerindra masih tetap bisa mengkritik dari dalam.
"Menurut saya di sistem presidensial, semua bisa mengkritik. walau masuk kabinet dia tetap bisa mengkritik, kan PKB pernah juga mengkritik kebijakan pemerintah, misalnya mengkritik bu susi yang salah tangkap kapal dulu, pak Jokowi juga bukan orang yang anti kritik," tutupnya.