KABID Penindakan BNN Provinsi Riau, Kombes Iwan Eka Putra diduga mengancam tembak Kasatpol PP Pekanbaru, Agus Pramono, Jumat dinihari, 23 Agustus 2019, di halaman Grand Dragon Pub dan KTV.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU -
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Pekanbaru, Agus Pramono, mengakui ia diancam oleh Kombes Pol Iwan Eka Putra, Kepala Bidang Penindakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau.
Ancaman tembak itu dilontarkan Iwan saat Satpol PP Pekanbaru melakukan razia dan menanyakan kelengkapan perizinan di Grand Dragon Pub dan KTV, Jalan Kuantan III, Pekanbaru, Jumat dinihari, 23 Agustus 2019.
Mantan Kepala Staf Korem 031/Wira Bima menaungi Provinsi Riau itu mengatakan, perilaku tidak terpuji diperlihatkan Kombes Iwan akan diteruskannya ke Kepala BNNP Riau dan Kapolda Riau.
"Saya pikir nanti koordinasi dengan Kepala BNN Riau, termasuk dengan Kapolda Riau. Perbuatan itu kurang baik menurut saya dan tidak benar menghalang-halangi saya dalam melakukan penertiban," jelas lulusan Akabri Angkatan Darat 1987 ini.
Bahkan, dalam rekaman video direkam beberapa wartawan, Kombes Iwan diduga melontarkan ancaman ingin menembak Agus Pramono. Dalam rekaman itu, tangan Kombes Iwan ditahan beberapa satpam Grand Dragon.
"Menghalangi penertiban. Dan berkata ingin menembak saya. Saya tidak suka itu. Dia mengatakan kata-kata kotor," kata Agus saat menjabat Kasrem 031/Wira Bima berpangkat Letkol dan pindah ke Seskoad sebagai dosen.
Ketika pengancaman tersebut dilakukan, tuturnya, keduanya dilerai oleh petugas keamanan Grand Dragon.
"Kita tidak terima kalau razia ini dibilang tidak ada gunanya. Kita merazia atas aturan. Kita banyak keluhan dari warga tentang banyaknya hiburan malam yang menyalahi aturan," imbuhnya.
Razia dan Penertiban yang dilakukan Satpol PP Pekanbaru sejak Kamis malam itu mengamankan 16 orang di tempat berbeda. Dengan rincian 14 wanita dan dua pria.
Sementara itu, Kombes Iwan Eka Putra kepada wartawan mengatakan, ia berada di sana karena dapat informasi akan ada transaksi narkoba di depan pintu masuk Grand Dragon.
"Lalu saya atur anggota untuk berpencar di tempat-tempat memungkinkan jika pelaku kabur. Pas keluar lift, saya dihentikan (Satpol PP), ditanya ngapain di sini. Tidak mungkin saya jawab lagi penyelidikan, namanya juga undercover,” jelas Iwan.
Ia mengatakan, saat ini persoalan dia dengan Agus sudah selesai dan tidak ada masalah. “Sudah, sudah selesai, hanya salah paham saja,” katanya.