RIAU ONLINE, PEKANBARU - Memburuknya kualitas udara di Riau, terutama Kota Pekanbaru, mengancam pelaksanaan Salat Idul Adha esok hari, Minggu, 10 Agustus 2019. Warga menunaikan Salat Ied di lapangan harus menggunakan masker.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan (Plh Kadiskes) Provinsi Riau, Yohannes mengatakan, Diskes sudah menyurati Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk memerintahkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menyiapkan mobil ambulance di setiap lapangan serta masjid melaksanakan Salat Ied.
"Apabila di lapangan, maka Puskesmas bersama Dinkes kabupaten dan kota dapat mendistribusikan masker kepada masyarakat, termasuk menyiapkan mobil Ambulance bersama petugas di lokasi Salat Idul Adha 1440 H," ujar Yohanes, kepada RIAUONLINE.CO.ID, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Sejak dua pekan terakhir, kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau mulai mengkhawatir. Selain jarak pandang di pagi hari di bawah 1.000 meter, kualitas udara sudah tidak sehat.
Di Pekanbaru, hari ini, pukul 06.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menunjukkan angka 144 gram/M3. Kondisi ini terus menanjak hingga Partikulat Molekul (PM10) 177 gram/Mg3, tiga jam kemudian.
Dengan kondisi seperti itu, Plh Kadiskes Riau, Yohannes menganjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan Salat Idul Adha di dalam mesjid, bukan di lapangan.
"Kami tidak mempermasalahkan apakah Salat Idul Adha dilaksanakan di dalam masjid maupun lapangan. Namun ada perhatian khusus bagi umat Islam yang salat di lapangan," kata Yohannes.
Dengan kondisi tersebut, udara di Pekanbaru kualitasnya sudah tidak sehat bagi bayi, balita, anak-anak, lanjut usia dan wanita hamil. Pekatnya kabut asap serta semakin banyaknya titik api, menjadi kado terindah dan istimewa bagi Provinsi Riau yang berulang tahun, Jumat, 9 Agustus 2019, di usia 62 tahun.