Bengkalis Perlintasan Narkoba, Dewan Salahkan BNN Kabupaten Mati Suri

narkoba-dalam-plastik.jpg
(istimewa)

Laporan: ANDRIAS

RIAUONLINE, BENGKALIS - Maraknya penyeludupan narkoba yang berjumlah besar melalui Pulau Pesisir Bengkalis belakangan ini mendapat tanggapan serius dari Anggota DPRD Bengkalis, Syofian. Diakuinya, pulau Bengkalis merupakan salah satu pintu masuk utama barang haram tersebut.

"Kita mendukung sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan hukum. Disamping itu juga melakukan pencegahan dalam arti menutup dan mengawasi pintu pintu masuk tersebut," kata Syofian kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin 15 Juli 2019

Baca Juga: Sebulan Ini 32,8 Kg Sabu Dan Ribuan Ekstasi Dibuang Ke Jalanan Bengkalis, Modus Baru?



Diakui Syofyan, narkoba merupakan musuh bangsa dan juga musuh agama. Hal itu juga selaras dengan program pemerintah pusat yang begitu gencar dalam memberantas narkoba.

"Kita ketahui, narkoba adalah musuh kita karena narkoba bisa merusak tatanan kehidupan masyarakat terutama generasi muda. Kita sangat memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas," ujarnya.

Selanjutnya, Politisi PDIP ini juga sangat menyayangkan keberadaan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bengkalis yang sudah mati suri dan tidak aktif. Menurutnya, keberadaan BNK dinilai sangat penting dalam membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat dampak bahaya akan narkoba tersebut.

Baca Juga: Kala Riau Berusaha Lepas Dari Gempuran Narkoba

"Disamping itu, kita juga sangat mendukung peranya BNK namun sayangnya keberadaanya sampai saat ini tidak aktif. Kita mendorong pemerintah agar mengaktifkan kembali BNK tersebut. Minimal bisa membantu Pemerintah dan aparan penegak hukum dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya akan narkoba," ujar Syofian.