KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo (tengah) bersama Gubernur Riau, Syamsuar, Rabu, 10 Juli 2019, di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, meminta kepada warga dan perangkat desa rawan dan kerap lahan di wilayahnya terbakar untuk waspada seperti memasuki musim kemarau sekarang ini.
Ia menjelaskan, lebih dari separuh dari luas lahan di Riau merupakan lahan gambut. Kondisi inilah menjadi penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kerap terjadi.
Syamsuar juga meminta Satgas Karhutla dan seluruh kepala desa wilayahnya berada di lahan gambut mencegah wilayahnya masing-masing dari kebakaran lahan.
"Masing-masing daerah tentu sudah memetakan desa rawan kebakaran lahan, desa-desa ini yang harus segera dilakukan penyuluhan," kata Syamsuar, Rabu, 10 Juli 2019, di depan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Munardo, di Kompleks Gubernuran Riau.
Syamsuar juga meminta agar desa-desa jadi lokasi rawan Karhutla menjadi desa yang mendapatkan perhatian khusus dalam memberikan penyuluhan. Sebab, tuturnya, desa-desa rawan Karhutla ini memiliki potensi besar terbakar.
"Lebih dari separoh tanah di Riau ini gambut. Hampir seluruh kabupaten kota di Riau tanahnya gambut. Paling sedikit itu di kuansing, makanya di Kuansing paling sedikit Karhutla," ungkap mantan Bupati Siak dua periode tersebut di Gedung Daerah.
Syamsuar juga mengingatkan kepada seluruh BPBD kabupaten dan kota di Riau, serta Satgas Karhutla untuk waspada mencegah Karhutla. Sesuai prediksi BMKG, mulai bulan Juli ini, sudah masuk musim kering berlangsung hingga Oktober nanti.
"Kami mengajak kita semua mempersiapkan diri dengan melakukan penyuluhan agar tidak terjadi lagi kebakaran bisa mengganggu kegiatan masyarakat," pintanya.
Kedatangan Kepala BNPB Doni Murnado ke Riau, selain menggelar pertemuan dengan BPBD Kabupaten/kota se-Riau, juga akan memimpin apel siaga Karhutla di Halaman Kantor Gubernur Riau, Rabu sore ini, pukul 16.00 WIB.
Sebanyak 1.500 anggota TNI dan Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat peduli api akan mengikuti apel siaga Karhutla ini. Selain anggota TNI dan Polri, apel siaga ini juga diikuti seluruh kepala daerah.
Selain itu, apel siaga juga melibatkan unsur Muspida, Dandim, Kapolresta, Kepala BPBD Kabupaten Kota, pejabat Utama Polda, Korem dan instansi terkait, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Apel siaga ini dilaksanakan dalam rangka siaga untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan di Riau. Karena sampai sekarang kan masih terkendali, inilah yang harus kita optimalkan untuk pencegahannya," kata Kepala BPDB Riau, Edwar Sanger. (adv)