Soal Penyebab Kebakaran Lahan, Haris Gunawan: Masak Gara-Gara Puntung Rokok?

karhutla-bengkalis_1.jpg
(ist)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan hingga kini terus terjadi di sejumlah wilayah Riau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat luas lahan terbakar hingga kini mencapai 2.425 hektara. Kabupaten Bengkalis menjadi daerah paling luas mengalami kebakaran lahan mencapai seribu hektare lebih.

Saat dimintai tanggapan soal bencana asap yang saat ini terjadi di sejumlah wilayah Riau, legislator dari Komisi IV DPRD Riau Sumiyanti malah menyalahkan puntung rokok yang mengakibatkan kebakaran lahan, atau gesekan batu yang menimbulkan percikan api saat musim panas. Dia justru berpendapat kecil kemungkinan kebakaran lahan akibat disengaja oleh orang tak bertanggung jawab.

"Batu bergesekan di cuaca panas saja bisa buat percikan api, apalagi kadang ada yang teledor buang puntung rokok," ujarnya, kemarin.

Baca: Kebakaran Lahan, Legislator Ini Malah Salahkan Puntung Rokok

Menanggapi hal ini, Deputi IV, Penelitian dan Pengembangan dari Badan Restorasi Gambut (BRG), Dr. Haris Gunawan mengatakan bahwa kecil kemungkinan hutan akan terbakar hanya karena akibat nyalaan puntung rokok kemudian tak sengaja menempel pada benda kering dan rusak.



"Kalau puntung rokok menjadi penyebab kebakaran hutan sebenarnya itu kecil kemungkinannya. Di Riau saja sudah berapa hektare yang terbakar. Masak gara-gara puntung rokok," sebut Master dan Doktor yang pernah menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan Universitas Kyoto, Jepang pada tahun 2012, Jumat, 22 Maret 2019.

Meskipun belum pernah meneliti langsung soal puntung rokok menjadi penyebab karhutla, ucapannya itu diperkuat oleh pakar kebakaran hutan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. H. Bambang Hero Saharjo, M.Agr.

Dirinya mendengarkan langsung bahwa Profesor yang sempat digugat Rp 510 miliar oleh PT Jatim Jaya Perkasa (JJP) ini menyebutkan hal yang serupa. Kecil sekali kemungkinan puntung rokok menjadi penyebab karhutla.

"Jadi itu perkataan Profesor Bambang yang saya dengar langsung. Bukan dari saya ya. Bahwa kecil kemungkinan hutan akan terbakar akibat puntung rokok," tegasnya.

Direktur Pusat Studi Bencana (PSB) LPPM, Universitas Riau ini kembali menambahkan bahwa untuk solusi jangka panjang agar karhutla di Riau dapat dicegah dengan mudah salah satunya ialah dengan cara memperbaiki kembali hutan yang sudah rusak.

" Saya hanya menekankan hasil penelitian kami kalau mau menjadi penerobos inovator termasuk persoalan dasar karhutla, di Riau itu harus ada hutan lagi," tutupnya.

Sebelumnya, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan mengatakan kebakaran lahan di Riau kebanyakan akibat unsur kesengajaan membuka lahan perkebunan kelapa sawit.

Dari pantauan lewat udara, kebakaran terjadi di area kosong bergambut yang berdampingan dengan kebun sawit untuk perluasan lahan perkebunan. "Kami melihat lahan memang (sengaja dibakar) untuk ekspansi. Terkait hal ini kami sudah koordinasikan dengan penegak hukum," kata Raffles, di Posko Penanggulanan Bencana Asap, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu, 27 Februari 2019.