RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Desa Koto Aman Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar, Sofian memastikan bahwa hari ini sudah tidak ada lagi masyarakatnya yang menggelar aksi dengan bermalam di bawah flyover menuntut ganti rugi lahan.
Hal ini disampaikannya pasca pertemuan antara masyarakat dengan korporasi, PT Sekar Bumi Alam Lestari yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Riau.
"Kita telah sepakat bahwa hari ini masyarakat Koto Aman akan pulang ke rumah masing-masing karena sudah hampir dua minggu mereka tidur dibawah flyover," jelasnya, Rabu, 20 Maret 2019.
Agar semuanya berjalan dengan lancar, dirinya bahkan sudah menyiapkan bus untuk mengangkut masyarakat yang kini masih tetap bertahan dengan jumlah hingga 200 orang.
"Kita akan siapkan bus. Kalau gak ada uang kalau perlu kita mengutang. Gak apa-apa yang penting mereka semua pulang," jelasnya.
Namun, jika masyarakat bersikukuh akan tetap melanjutkan aksi hingga harapan mereka dikabulkan, Kades ini dengan terbuka menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota Pekanbaru.
" Kalau memang ada yang tertinggal, saya katakan itu diluar tanggung jawab saya. Karena saya sudah menyampaikan untuk kembali pulang," katanya.
Sofyan beralasan tuntutan masyarakat tidak akan pernah dipenuhi karena memang mereka sama sekali tidak memiliki bukti kepemilikan lahan yang selama ini mereka gaung-gaungkan.
Sementara korporasi secara terbuka sangat bersedia mengganti lahan tuntutan masyarakat asalkan mereka memiliki bukti-bukti kepemilikan.
"Sudahlah untuk apa juga lagi. Hasilnya juga nol. Karena masyarakat yang susah itu makin susah karena tidak bisa lagi mencari nafkah," jelasnya.