RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, bereaksi keras atas tindakan massa menghalangi Guebrnur Riau Syamsuar saat ingin meninggalkan kantor DPRD Riau.
Tidak hanya itu, Kapolda Irjen Widodo Eko Prihastopo juga emosi dan menantang warga Koto Aman, Kecamatan Tapung Kiri, Kabupaten Kampar, untuk melaporkan permasalahan lahan diserobot PT Sekar Bumi Alam Lestari (SBAL).
"Sebagai adat timur menjunjung tinggi sopan santun, demo silahkan dilaksanakan tapi harus ada tenggang rasa, hargai orang lain," kata Widodo, Senin, 11 Mart 2019.
Ia bahkan berani menyebut, massa sudah 7 hari 7 malam berada di Pekanbaru dan tidur di bawah fly over ini sebagai massa suruhan (bayarana) dimanfaatkan oknum tertentu.
"Ini bukan demo murni. Kalian ke sini ada yang nyuruh," ujarnya.
Mendengar hal tersebut, sejumlah massa langsung bergerak meninggalkan Kapolda beserta pasukan Anti Huru Hara.
"Kalau Anda berdiri, berarti Anda tidak menghargai saya, saya sebagai Kapolda merasa tidak dihargai, yang lari itu bukti kalian disuruh sama orang," tuturnya.
"Saya tahu permasalahannya. Saya sangat tahu, tapi silakan permasalahannya ke pengadilan, saya tantang kalian, utus 10-15 orang pertama untuk lapor ke Polres dan Polda," tantangnya.
Widodo juga menyebut tindakan massa sudah menganggu ketentraman masyarakat lain..
"Kami melindungi, kami layani dan hormati semua warga, itu tugas kami, kalau bapak ibu bersikap begitu bagaimana kita berkomunikasi, sukanya berkumpul mengganggu hak asasi orang," sambungnya.